Penggunaan komponen yang sudah teruji oleh pabrikan sepeda motor turut mendukung kinerja pengereman semakin optimal sekaligus lebih awet. Yamaha menghadirkan komponen pengereman seperti kampas rem dan minyak rem asli Yamaha. Minyak rem ini direkomendasikan dan telah teruji di sepeda motor Yamaha, lebih mampu menahan suhu akibat panasnya pengereman.
Secara umum, sebuah kendaraan harus memiliki aspek keselamatan. Salah satu aspek keselamatan tersebut, ada pada sistem pengereman. Sistem pengereman adalah perangkat mekanis pada kendaraan yang digunakan untuk menurunkan laju kendaraan secara praktis untuk menghindari terjadinya kecelakaan lalu lintas. Dalam aplikasinya, sistem rem itu memiliki beberapa tipe yang dikhususkan untuk kendaraan yang berbeda. Lalu seperti apa sistem pengereman pada kendaraan roda dua ? mari kita bahas secara mendalam. Pengertian Sistem Rem Sepeda Motor Sistem pengereman sepeda motor, adalah suatu mekanisme yang digunakan untuk menurunkan laju sepeda motor atau memberhentikan laju sepeda motor secara praktis menggunakan pedal atau tuas. Umumnya, sistem rem sepeda motor diaktifkan melalui sebuah tuas rem yang terketal pada kemudi motor. Namun, pada jenis motor tertentu seperti motor bebek dan motor sport juga menggunakan pedal untuk mengaktifkan rem belakang. Cara Kerja Sistem Rem Secara umum, sistem rem bekerja dengan mengurangi RPM roda motor. Dengan demikian, laju sepeda motor pun akan menjadi lebih lambat karena besar kecil RPM roda berbanding lurus dengan kecepatan motor. Lalu bagaimana mekanisme sistem rem untuk mengurangi RPM roda ? Disinilah perubahan energi terjadi, sebelumnya pada mesin terjadi perubahan energi dari energi panas pembakaran ke energi gerak. Sementara pada sistem rem, terjadi sebaliknya energi gerak akan diubah ke energi panas melalui gesekan. Jadi intinya, prinsip kerja sistem rem yakni dengan memanfaatkan gesekan antara dua benda yang satu berputar dan satu lagi diam. Ketika gesekan terjadi, otomatis RPM benda yang berputar akan berkurang dan sebagai hasilnya panas akan terbentuk pada gesekan tersebut. Jenis Jenis Sistem Rem Sepeda Motor Dilihat dari cara kerjanya, hanya ada dua jenis sistem rem pada sepeda motor yakni ; 1. Sistem Rem Cakram Sistem rem cakram adalah mekanisme pengereman yang memanfaatkan daya jepit antara komponen yang berputar dan komponen diam. Mekanismenya, disc brake selaku komponen yang berputar akan dijepit oleh dua buah kampas rem selaku komponen yang diam. Disinilah gesekan terjadi, sehingga RPM disc brake akan menurun dan karena disc brake terpaut ke roda maka RPM roda pun akan menurun. Bagaimana cara kerja sistem rem cakram ? Pada sepeda motor, umumnya digunakan prinsip hidrolik untuk melakukan mekanisme penjepitan diatas. Jalurnya, ketika kita tekan tuas rem maka fluida akan tertekan. Imbasnya, sesuai prinsip hidrolik tekanan pada fluida akan diteruskan ke segala arah. Tekanan ini, akan diarahkan kedalam caliper. Caliper sendiri, merupakan komponen yang dapat mengubah tekanan hidrolik menjadi gerakan jepit. Sehingga, ketika tekanan fluida diarahkan kedalam caliper maka kampas rem akan menjepit disc brake dan pengereman terjadi. Selengkapnya ; Komponen dan cara kerja sistem rem cakram Kelebihan sistem rem cakram antara lain ; Mudah dalam perawatan Responsif baik untuk rem mendadak Lebih pakem Kelemahannya ; kampas rem cepat Rentan kotor karena bersifat terbuka 2. Sistem Rem Tromol Sistem rem tromol adalah mekanisme pengereman dengan memanfaatkan tekanan satu arah untuk menimbulkan gesekan. Dalam hal ini, ada dua komponen utama yakni drum brake selaku komponen berputar dan dua buah kampas rem selaku komponen diam. Bentuk drum brake menyerupai sebuah loyang, dengan area samping dijadikan sebagai area gesekan. Sementara bentuk kampas rem setengah lingkaran mengikuti permukaan samping drum brake. Posisi brake shoe ini ada didalam drum, dengan kata lain brake shoe selaku komponen diam akan ditutup drum brake selaku komponen bergerak. Pengereman dapat terjadi, apabila kedua kampas rem menekan area samping drum brake ke arah luar. Ini akan menyebabkan gesekan antara drum brake dengan kampas rem yang menyebabkan RPM drum brake berkurang. Disisi lain, drum brake juga terpaut dengan roda sehingga saat RPM drum brake turun maka RPM roda juga turun. Bedanya dengan sistem rem cakram, hanya pada arah tekanan kampas rem. Pada rem cakram, arah tekanan kampas rem saling mendorong/menjepit. Sementara pada sistem rem tromol, arahnya saling menekan ke satu arah kearah luar. Namun ada sedikit perbedaan pada rem tromol motor Kalau anda cari, maka anda akan sulit sekali menemukan komponen drum brake ini. Hal ini dikarenakan drum brake dibuat menyatu dengan velg. Artinya rem tromol terletak didalam velg motor. Oleh sebab itu, kalau anda lihat rem belakang motor desainnya cukup simple hanya menyisakan tuas brake lever ditengah velg. Karena semua komponen rem ada didalam velg. Untuk mekanisme pengeremannya, rem tromol masih menggunakan kawat atau masih manual. Dalam unit rem tromol, terdapat komponen nok/cam yang berfungsi mendorong kampas rem kearah luar saat nok ini diputar. untuk memutar nok, ada sebuah mekanisme brake lever yang terhubung ke pedal rem. Selengkapnya ; Komponen dan cara kerja sistem rem tromol Kelebihan rem tromol antara lain ; Umur kampas rem lebih awet Karena bidang gesek lebih lebar, maka daya pengereman juga tinggi Terlihat lebih bersih karena bersifat tertutup Kekurangannya ; Dibandingkan rem cakram, tipe tromol kurang pakem Memiliki desain lebih rumit Demikian artikel singkat tentang sistem rem sepeda motor. Semoga bisa menambah wawasan kita semua.
Rem cakram digunakan di kendaraan baik di roda depan saja atau di roda depan dan belakang. Komponen komponen rem cakram sedikit berbeda dengan komponen-komponen rem tromol, namun tetap memiliki fungsi yang sama yaitu sama-sama bertujuan untuk memperlambat laju kendaraan, menghentikan laju kendaraan dan untuk memungkinkan kendaraan dapat parkir.
Komponen Master Rem Motor – Pada mekanisme rem hidrolik motor terbagi dalam beberapa komponen, salah satunya komponen pada mekanisme rem hidrolik yakni master silinder Silinder Master. Lalu apa saja komponen master rem motor? Master silinder sendiri berperan untuk meningkatkan penekanan dari pedal sesudah pedal diinjak oleh sopir, yang nanti penekanan dari pedal akan dirubah jadi penekanan hidrolik pada master silinder yang selanjutnya dipakai untuk tekan piston pada kaliper atau silinder roda yang ada pada setiap roda. Baik pada rem hidrolik type tromol atau cakram masih tetap memakai master silinder pada mekanisme remnya. Untuk lebih jelasnya terkait komponen master rem motor dan fungsinya akan diulas lebih dalam pada artikel berikut ini. Fungsi Master Rem pada Motor Istilah yang lain lebih dekat dipakai untuk menerangkan master rem adalah master silinder. Komponen ini sebagai salah satunya bagian dari rem hidrolik di mana rem tipe ini manfaatkan penekanan oli pada proses pengeremannya. Fungsi master rem motor sendiri adalah mengganti pergerakan mekanis menjadi penekanan hidrolik. Pada prinsipnya kerja, komponen ini mempunyai peran yang besar sekali. Karena akan mengganti pergerakan pada pedal sepeda motor jadi penekanan hidrolik. Kekuatannya ini karena ada tabung dan piston. Komponen piston akan tersambung pada pedal rem hingga pergerakannya akan bolak balik dalam tabung. Pergerakan yang sudah dilakukan piston nanti akan memunculkan peralihan dalam tabung. Tabung akan berisi dengan fluida hingga memunculkan penekanan. Tingkat tekanannya sendiri berbeda sesuai pergerakan yang sudah dilakukan piston. Penekanan ini nanti akan membuat dorongan yang perannya menjepit cakram. Saat dorongan yang dibuat master rem besar jadi lebih baik tingkat pengeremannya. Master rem motor mempunyai beberapa komponen didalamnya yang mempunyai peranan penting. Berikut komponen – komponen yang ada pada master rem master silinder rem pada motor dan perannya 1. Reservoir Tank Komponen pertama master rem motor yaitu reservoir tank. Resevoir tank berperan untuk memuat minyak cadangan dan isi minyak rem pada mekanisme hidrolik jika mulai menyusut. Karena reservoir berperan sebagai penampung cadangan minyak rem karena itu harus tertutup rapat. hingga janganlah sampai lupa tutup kembali sesudah isi minyak di reservoir tank. Reservoir tank ada tutup dengan seal karet agar bisa tutup dengan rapat supaya minyak rem tidak tumpah. Pada reservoir tank ada garis low dan full atau min dan max. Lihat garis ini jika minyak pada tingkat low/min karena itu harus diisi sampai lever full/max. 2. Return Port Selain itu pada bagian master rem motor juga terdapat return port. Return port berperan sebagai lubang katup pengembali minyak rem dari ruangan penekanan ke bak cadangan atau reservoir tank. 3. Primary Piston dan Secondary Piston Primary piston dan secondary piston berperan untuk mengkompresikan atau memampatkan minyak dalam ruang master silinder karena ada style dorong teknisi dari push rod tangkai penggerak, untuk hasilkan style dorong hidrolik yang bisa gerakkan piston pada caliper rem cakram atau pada silinder roda rem tromol, agar menggerakkan kampas agar terjadi gesekan untuk perlambat sektor putar rotor dan tromol di saat pedal rem diinjak. 4. Piston Seal Seal piston Piston seal atau seal piston pada komponen master rem motor berperan menahan saluran minyak pada ruangan depan piston dengan ruangan belakang piston low pressure air. Disamping itu, seal piston berperan menahan gesekan di antara piston dan dinding ruangan silinder di saat piston bergerak. oleh karenanya, seal piston dibuat dari karet rubber hingga plastis. 5. Pegas Pengembali Return Spring Pegas pengembali berperan untuk kembalikan primary piston atau secondary piston agar kembali lagi ke status semual di saat pedal rem tidak diinjak. 6. Aliran Bypass Bypass Ports Aliran bypass adalah aliran antara reservoir dan ruangan pada komponen master silinder rem motor. Bagian ini berperan untuk memungkinkannya piston master silinder kembali lagi ke tempat awal secara cepat dan menahan udara bisa masuk ke master silinder. 7. Aliran Kompensasi Compensating Port Adalah lubang kecil yang menyambungkan di antara master silinder dengan ruangan kerja segi depan dari piston master silinder. Saat piston master silinder ada dalam status bebas tidak ada pengereman, seal piston ada di lubang ganti rugi dan lubang tambahan bypass port. Fungsi Compensating port / aliran ganti rugi Compensating port/ aliran ganti rugi berperan untuk memungkinkannya pengembangan normal dan peningkatan minyak rem karena peralihan temperatur. Sebagai aliran pengembali cairan sesudah pedal rem dibebaskan. 8. Inlet Port Inlet port berperan sebagai lubang masuk atau pengisian minyak rem dari bak cadangan ke ruangan penekanan. 9. Outlet Port Komponen outlet port berperan sebagai lubang keluar minyak rem yang bertekanan ke arah aliran sistem rem dan sebagainya ke silinder roda atau ke piston caliper. 10. Outlet Cek Valve Pada beberapa master rem ada Outlet cek valve yang berperan untuk menjaga penekanan tersisa pada pipa rem 1 kg/cm2 untuk menahan terlambatnya pengereman. Diatas adalah ulasan terkait komponen master rem motor dan fungsinya. Semoga dapat menambah wawasan pengetahuan.
Ada dua model sistem rem yang sering dipakai pada sepeda motor, yakni: 1) Rem tromol (drum brake) dan 2) rem cakram/piringan (disc brake). Langkah operasionalisasi sistem rem-nya terdiri jadi dua, yaitu; 1) secara teknisi yakni dengan menggunakan kabel baja, dan 2) secara hidrolik dengan memakai fluida/cairan.
Gambar Rem Hidrolik Sepeda Motor – Pada dasarnya rem cakram disc brake terdiri dari cakram yang dapat bergerak dengan roda dan bantalan bahan gesekan yang dapat mencengkeram cakram. Pengereman terjadi akibat gesekan bantalan di kedua sisi cakram dengan tekanan dari piston hidrolik. Daya henti rem cakram lebih baik daripada daya henti rem tromol. Oleh karena itu, rem cakram banyak digunakan pada roda depan kendaraan. Pada saat pengereman, beban kendaraan berpindah ke depan, sehingga sistem rem depan harus memiliki daya pengereman yang kuat untuk mencapai hasil pengereman yang baik. Rem cakram sering disebut sebagai rem cakram. Konstruksi rem cakram lebih sederhana, membuat perawatan dan penggantian bantalan lebih mudah. Juga lebih mudah untuk mengidentifikasi kain atau bantalan karena posisi bantalan dapat diidentifikasi hanya dengan membongkar roda. Selain itu, saat pad habis, akan terdengar suara “mencicit”. Kebisingan tersebut terjadi akibat gesekan cakram rotor dengan pelat indikator keausan kampas rem. Ada dua hal penting yang harus diperhatikan saat merawat rem cakram sepeda motor, yaitu minyak rem yang ada di reservoir dan kondisi kampas atau kampas rem. Pastikan minyak rem selalu di atas level minimum yang disarankan. Minyak rem tidak boleh bocor. Ganti minyak rem jika sudah habis atau tinggal sedikit. Jangan biarkan minyak rem menetes ke cat atau panel bodi sepeda motor karena dapat merusak komponen tersebut. Rem Cakram Sepeda Motor Bmw R1200r Rem Hidrolik, Sepeda Motor, Sepeda, Sepeda Motor, Suku Cadang Mobil Png Sedangkan kampas rem merupakan bagian penting yang sering mengalami keausan akibat gesekan dengan cakram. Jika terlambat mengganti kampas rem yang sudah aus, maka cakramnya juga akan aus. Biaya penggantian cakram ini jauh lebih tinggi daripada bantalan rem. Ganti bantalan rem jika tebalnya kurang dari 3 mm. Selain itu, gunakan kampas rem standar yang sudah teruji dalam dunia otomotif terus berkembang, selalu ada fitur atau aksesoris baru yang bisa ditambahkan untuk meningkatkan performa berkendara. Selain sistem pengereman ABS, juga telah dikembangkan sistem pengereman hidrolik yang bekerja berdasarkan hukum Pascal. Bagaimana detailnya dan apa manfaatnya? Simak penjelasan berikut ini. Sistem ini masih menggunakan kontrol mekanis berupa kabel kawat dan banyak diterapkan pada rem tromol sepeda motor dan rem parkir manual. Menggunakan tekanan udara untuk menurunkan tuas rem pada aktuator rem. Artinya, pengguna tidak langsung menggerakkan tuas aktuator rem melalui pedal rem, melainkan cukup membuka katup dari penampung udara ke aktuator rem. Perlu diketahui, fungsi rem sangat penting saat berkendara​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​Pada Umumnya sistem pengereman hidrolik berfungsi untuk memperlambat kendaraan hingga berhenti total. Kekurangan Rem Sepeda Motor, Cakram Atau Tromol? Oleh karena itu, saat tuas rem ditekan, komponen di dalam master silinder akan mengeluarkan rem atau minyak rem. Kemudian, saat minyak rem mendapat tekanan, rem menekan rotor atau cakram rem. Sampai saat itu, proses pengereman berlangsung. Kondisi pengereman juga bergantung pada gaya yang diterapkan pengendara pada tuas rem. Semakin berat, semakin besar gaya pengereman, Selain keunggulan di atas, rem hidrolik ternyata juga memiliki kelemahan. Dari segi harga lebih mahal karena menggunakan cairan cair berupa oli. Kemudian juga jika terjadi kebocoran dapat mengotori sistem mesin karena cairan akan langsung menyebar. Saat menggunakan sistem pengereman ini, pastikan untuk merawatnya dengan baik dan memeriksa semua bagiannya secara teratur. Ternyata posisi suku cadang mesin paling besar lho pengaruhnya terhadap performa sepeda motor. SPKLU Cara isi ulang mobil listrik dan biayanya Cara kerja komponen AC dan cara kerja di mobil Simak cara modifikasi motor terbaru 2021, ini “sepertinya tidak sulit!” Cara Pemeriksaan Dan Menyetel Tinggi Pedal Rem Rem hidrolik sepeda motor, komponen rem hidrolik sepeda motor, rem hidrolik sepeda mtb, gambar komponen rem hidrolik sepeda motor, rem hidrolik sepeda terbaik, minyak rem hidrolik sepeda, rem hidrolik sepeda second, sistem rem hidrolik sepeda motor, rem hidrolik sepeda, kabel rem hidrolik sepeda, handle rem hidrolik sepeda mtb, kaliper rem sepeda hidrolik
Remcakram yakni sisi yang penting dari metode pengereman sepeda motor. Manfaatnya untuk memperlambat kecepatan atau untuk menghentikan pergerakan motor secara perlahan-lahan. Metode pengereman tergolong sungguh-sungguh kompleks. Ada banyak komponen yang menolong penampilan rem cakram agar bisa hentikan kecepatan kendaraan secara optimal.
Rem hidrolik merupakan jenis sistem pengereman yang menggunakan tekanan minyak dari tuas rem untuk mendorong piston. dalam kendaraan bermotor, terdapat tiga jenis rem yaitu rem mekanik, rem angin dan rem hidrolik. cara kerja rem hidrolik pastinya berbeda dengan sistem pengereman mekanik yang masih menggunakan kawat. meskipun begitu, anda perlu rutin merawat sistem rem hidrolik ini agar semua komponennya bisa bekerja dengan optimal. namun yang terpenting, sebelum mulai berkendara di jalanan, pastikan anda telah memahami bagaimana cara kerja dari sistem rem hidrolik ini, ya! Mengenal Komponen Komponen Rem Hidrolik Beserta Fungsinya Mengenal Komponen Komponen Rem Hidrolik Beserta Fungsinya12 Komponen Rem Cakram Mobil dan FungsinyaCara Kerja dan Komponen Rem Hidrolik Sepeda Motor Komponen rem hidrolik rem hidrolik merupakan rem yang menggunakan tekanan oli untuk melakukan proses pengereman kendaraan bermotor. berikut wartaoto sedikit memberikan ulasan tentang komponen komponen rem hidrolik beserta fungsinya 1. pedal rem atau tuas remkomponen rem hidrolik yang pertama adalah pedal rem. master silindermaster silinder merupakan salah satu komponen rem hidrolik yang berfungsi mengubah gerakan mekanis menjadi tekanan hidrolik. harga rem tangan motor ,rem abs motor ,sebutkan komponen komponen rem hidraulik beserta fungsinya,komponen yg ada pada rem hidrolik sepeda motor,rem brembo motor,rem vario 125 ,rem vario 150 12 Komponen Rem Cakram Mobil dan Fungsinya Untuk lebih memahami bagaimana cara kerja rem cakram, simak penjelasan mengenai komponen dan fungsi rem cakram pada mobil berikut. 12 komponen rem cakram mobil dan fungsinya1. kaliper rem adalah salah satu bagian vital rem cakram dan menjadi perbedaan rem tromol dan rem cakram. komponen rem cakram mobil inilah yang bertugas menekan kampas rem atau brake ke piringan cakram. tangki minyak remtangki minyak rem oil reservoir berfungsi untuk menampung cadangan minyak rem. Cara Kerja dan Komponen Rem Hidrolik Sepeda Motor Salah satu aplikasi dari sistem hidraulik pada sepeda motor digunakan pada rem cakram. komponen-komponen rem cakram hidraulik meliputi handel rem, master silinder rem, reservoir tank, selang rem, minyak rem, caliper, cakram rem, dan kampas rem. selang remselang rem merupakan komponen pada sistem pengereman yang bertungsi sebagai saluran minyak rem yang mendorong master silinder rem untuk menekan caliper. semakin tinggi titik didih minyak rem, maka semakin baik pula kualitas minyak rem tersebut. saat tuas rem ditarik, kampas rem yang menekan piringan cakram akan membuat roda melambat ataupun berhenti akibat gesekan kampas rem terhadap cakram yang berputar8.
Menampilkan203rb+ produk untuk "rem hidrolik sepeda" ( 1 - 60 dari 203rb+) Urutkan: Paling Sesuai Ad Sisa 5 MEROCA Brakeset HD-M800 rem hidrolik Hydraulic discbrake sepeda Rp250.000 Jakarta Utara speedyman 4.8 Terjual 40+ Ad Meroca Rem Hidrolik Sepeda Fullset Brake Lever Kaliper Cakram Rp399.000 Cashback Kab. Tangerang vesantra 4.8 Terjual 80+ Ad

Kemunculan rem hidrolik pada sepeda telah mengubah cara kerja, disiplin dan karakter sepeda. Rem hidrolik memungkinkan sepeda untuk bergerak lebih cepat dan berhenti lebih keras dan cepat. Apa yang membuat rem hidrolik menjadi pilihan bagi para profesional dan pengendara sepeda? Mekanisme sistem hidrolik Pertama, kita pahami dulu dasarnya, apa itu hidrolika. Kata Hidraulika berasal dari bahasa Yunani hydraulikos, yang merupakan gabungan dari hydro yang berarti air dan aulos yang berarti pipa. Hidraulika merupakan satu topik dalam Ilmu terapan dan keteknikan yang berurusan dengan sifat-sifat mekanis fluida, yang mempelajari perilaku aliran air secara mikro maupun makro. Mekanika Fluida meletakkan dasar-dasar teori hidraulika yang difokuskan pada rekayasa sifat-sifat fluida. Dalam tenaga fluida, hidraulika digunakan untuk pembangkit, kontrol, dan perpindahan tenaga menggunakan fluida yang dimampatkan. Hukum mekanika fluida mengasumsikan bahwa semua fluida mengikuti Hukum kekekalan massa dan Hukum kekekalan momentum Baca Mekanika Fluida Prinsip di balik setiap sistem hidrolik sederhana gaya yang diterapkan pada satu titik ditransmisikan ke titik lain melalui cairan yang tidak dapat dimampatkan. Pada rem biasanya menggunakan minyak rem, yang memiliki beberapa varietas dan jenis berbeda. Karakteristik hidraulik lain adalah mudah digunakan, dengan selang/hose/kabel yang berisi fluida, kita bisa mengatur ukuran, panjang, atau bentuk apa pun yang memungkinkan bisa dipasangakan ke bagian mana saja di sepeda. Kabel hidrolik juga dapat dibagi, memungkinkan untuk satu silinder master mengoperasikan dua atau lebih jalur silinder slave jika diperlukan. Sistem hidrolik pada sepeda sering kali dikonotasikan dengan disc brake. Walaupun sebenarnya pemakaian sistem hidrolik dipakai juga pada sistem sepeda lainnya seperti pada rim brake, sistem gearing atau shifter. Seperti pada suntik, ketika kita menekan dari atas, maka air akan keluar dari bawah, semakin kuat ditekan, maka air akan keluar lebih deras. Rem hidrolik tidak memiliki ujung yang terbuka seperti suntik, tetapi tekanan dari tuas rem akan diubah untuk menjepit roda sepeda. Semakin kuat menekan tuas sepeda, semakin kuat roda dicengkram. Cara Kerja rem sepeda hidrolik Konsep yang umum dalam hidrolika, gaya awal yang diterapkan untuk mengoperasikan sistem dikalikan atau ditingkatkan dalam prosesnya. Yang pada rem sepeda hidrolik artinya, ketika kita menekan rem tangan dengan tekanan atau gaya kecil, maka sistem pada rem hidrolik akan meningkatkan tekanan atau gaya pada bagian yang menghentikan roda sepeda. Itu yang membuat pada rem hidrolik, kita bisa menekan rem dengan satu jari, sudah cukup untuk menahan laju sepeda. Besar atau jumlah peningkatan gaya dapat ditentukan dengan membandingkan ukuran piston di kedua ujungnya. Dalam sistem pengereman, piston yang menggerakkan fluida lebih kecil dari piston yang mengoperasikan bantalan rem sehingga gaya ini berlipat ganda, membantu kita untuk mengerem dengan lebih mudah dan lebih efisien. Animasi cara kerja rem hisrolik sepeda Komponen rem hidrolik Setelah memahami konsep dasar hidrolik, mari kita lihat bagian-bagian pada rem hidrolik. Sistem pengereman hidrolik pada sepeda memiliki beberapa bagian dalam proses kerjanya Master cylinder Jalur/line Cairan/fluid/oil Slave cylinder Bantalan/pads Rotor/rotor Piston Komponen dari rem sepeda disc brake Selanjutnya kita akan melihat komponen-komponen ini secara lebih rinci. Slave cylinder Istilah master dan slave dipakai, dimana master sebagai kontrol bagian rem yang ada di stang sepeda, slave adalah bagian dari rem yang ada di roda sepeda, dimana master dan slave dihubungkan dengan line/hose. Rotor adalah disc yang biasanya terbuat dari logam berbentuk lingkaran dan menyatu dengan roda sepeda. Caliper adalah bagian rem yang terletak di roda, yang menjepit rotor/disc/cakram. Bantalan rem/brake pad adalah bantalan pada permukaan caliper yang bersentuhan dengan rotor, terbuat dari bahan yang kesat dan tidak mudah tergerus. Piston adalah bagian yang mendorong caliper untuk bergerak. Master Cylinder Silinder master, dipasang di stang/handlebars sepeda, menyatu dengan tuas rem brake lever, ketika tuas rem ditekan akan menghasilkan kekuatan yang mendorong cairan atau minyak rem ke silinder slave atau caliper dan menggerakkan bantalan rem untuk menjepit rotor. Tuas rem sendiri bekerja dalam tiga tahap 1. Dead-stroke – Ini adalah proses awal dari tuas rem, dimana piston master mendorong cairan ke reservoir sebelum melanjutkan untuk mendorong cairan ke caliper melalui kabel/selang rem. 2. Pad Gap Stroke – Ini adalah tahap dimana caliper mulai mendorong piston slave bergerak keluar dari housingnya, mendorong caliper dan bantalan rem brake pad mulai menjepit rotor disc brake. 3. Kontak & Modulasi – Brake pad sudah menjepit rotor disc, ketika kita menekan tuas rem lebih dalam, maka tenaga untuk menjepit disc brake akan meningkat. Modulasi dikendalikan oleh pesepeda, dan tidak harus merupakan karakteristik dari sistem pengereman, namun beberapa rem memungkinkan pesepeda untuk memodulasi atau mengontrol gaya pengereman. Selang Rem / Brake Lines Saluran atau selang rem hidrolik memegang peranan penting untuk menghubungkan dua bagian kerja utama pada rem sepeda hidrolik, yaitu master cylinder dan slave cylinder. Kita tahu bahwa sistem hidrolik sangat fleksibel karena saluran atau selang pada sepeda dapat diatur hampir di mana saja, jadi mari kita lihat lebih dekat tentang konstruksi selang/line. Lapisan pada kable rem hidrolik biasanya terdiri dari 3 lapisan Inner Tube Lapisan tubing ini dirancang untuk menampung cairan. Biasanya menggunakan bahan teflon karena tidak bereaksi atau menimbulkan korosi dengan minyak rem. Lapisan Aramid Kevlar Memberikan kekuatan dan struktur kabel. Lapisannya berpola anyaman, kuat untuk menahan tekanan tinggi, dan tidak akan berubah bentu. Kevlar juga sangat ringan, yang merupakan komponen yang diinginkan untuk setiap komponen sepeda, dan juga dapat dipotong dengan mudah dan dipasang kembali menggunakan alat hose/cable fitting. Outer Casing Berfungsi sebagai lapisan pelindung terluar untuk lapisan Kevlar dan inner tube, serta mengurangi lecet pada frame sepeda. Lapisan selang pada jalur rem hidrolik Selang Rem Steel braided Steel braided artinya baja yang dianyam, jadi kabel terbuat dari anyaman benang-benang baja, yang terasa kasar kalau dipegang. Steel braided memiliki beberapa kelebihan dibandingkan kabel hidrolik standar. Steel braided juga biasanya memiliki konstruksi 3 lapis, lapisan paling dalam mengandung cairan rem dan ada lapisan paling luar yang memberikan perlindungan terhadap lecet pada rangka sepeda. Perbedaan utama adalah di lapisan tengah yang bukan terbuat dari Kevlar, tetapi terbuat dari stainless steel. Steel braided dirancang agar lebih tahan terhadap tekanan dibandingkan dengan kabel rem standar. Keuntungannya adalah bentuknya yang kaku dan sangat kuat terhadap tekanan, lebih kuat dari kabel rem standard yang biasanya terbuat dari plastik. Jadi ketika tekanan diberikan pada tuas rem, semua tekanan akan disalurkan oleh minyak rem ke caliper rem sepeda, tidak ada tekanan yang terbuang akibat dari tekanan ke arah dinding kabel rem. Contoh kabel rem hidrolik yang rudak atau buruk adalah, ketika rem ditekan, kabel rem mengembang, yang artinya tekanan sebagian besar lari ke dinding kabel, bukan ke arah caliper rem sepeda, sehigga kita perlu untuk menekan tuas rem lebih keras lagi untuk menahan laju sepeda. Kekuatan adalah keuntungan utama dari kabel rem steel braided. Dan juga, banyak pesepeda yang lebih menyukai tampilannya, dibandingkan kabel rem hitam dari plastik, yang hampir dipakai oleh semua sepeda. Kulit selang braided steel Minyak Rem/ Brake Fluid Sistem pengereman hidrolik biasanya menggunakan salah satu dari dua jenis minyak rem, yaitu cairan DOT DOT brake fluid atau oli mineral mineral oil. Satu hal penting yang perlu diperhatikan adalah bahwa kedua cairan tidak boleh dicampur. keduanya terbuat dari bahan kimia yang sangat berbeda dan lapisan dalam sistem pengereman juga berbeda; sehingga kalau kita mencampur atau mengganti satu fluida dengan fluida yang lain pastinya akan merusak rem sepeda. Di sisi lain, mencampur cairan dari jenis yang sama tidak juga disarankan, walaupun ada juga yang memperbolehkannya, kita harus mengetahui karakter dari jenis minyak rem yang akan dicampur. Misalnya kita bisa mencampur cairan DOT 4 dengan DOT tanpa merusak sistem pengereman sepeda. Cairan Rem DOT DOT sendiri kependekan dari Department of Transportation atau departemen transportasi nya Amerika Serikat. Semua minyak rem yang dipakai di Amerika Serikat harus disetujui dan akan dibagi lagi kategorinya untuk jenis pemakain minyak rem yang sesuai. Dan standard klasifikasi DOT beserta kelasnya juga dipakai secara global. Pembagian kelas minyak rem DOT berdasarkan titik didih kering dan basah, kekentalan, dan bahan dasarnya. Tabel karakterisitik umum dari minyak rem DOT DOT Titik didih kering Titik didih basah* Batas kekentalan Bahan dasar DOT 2 190 °C 374 °F 140 °C 284 °F ? castor oil/alcohol DOT 3 205 °C 401 °F 140 °C 284 °F 1500 mm2/s glycol ether DOT 4 230 °C 446 °F 155 °C 311 °F 1800 mm2/s glycol ether/borate ester LHM+ 249 °C 480 °F 249 °C 480 °F 1200 mm2/s mineral oil DOT 5 260 °C 500 °F 180 °C 356 °F 900 mm2/s silicone DOT 260 °C 500 °F 180 °C 356 °F 900 mm2/s glycol ether/borate ester *Titik didih basah mengacu pada cairan dengan kadar air setelah masa pakai 1 tahun. Minyak rem DOT 3, 4 dan berbasis glikol-eter dan terdiri dari berbagai pelarut serta bahan kimia. Cairan rem glikol-eter bersifat higroskopis meyerap air, yang berarti mereka menyerap air bahkan pada tingkat tekanan atmosfer normal. Tingkat penyerapannya secara umum adalah sekitar 3% per tahun. Kadar air pada minyak rem akan mempengaruhi kinerja dengan mengurangi titik didihnya. Karena itu disarankan untuk mengganti minyak rem setelah 1 sampai 2 tahun pemakaian. Minyak rem DOT 5 Minyak rem DOT 5 tidak sama dengan DOT sangat berbeda dai minyak rem DOT kelas lainnya, karena berbahan dasar silikon, bukan glycol-ether. Bahan silicone pada minyak rem sangat hydrophobic tidak menyerap air dan tidak boleh dicampur dengan minyak rem DOT kelas lainnya. Karena DOT 5 tidak menerap air, maka air akan terkumpul dan pada suhu ekstrem bisa mendidih atau membeku pada satu titik di kabel rem sepeda, sehingga dapat merusak sistem rem hidrolik. Ini makanya minyak rem hidrolik higroskopis meyerap air lebih banyak dipakai pada sepeda. Mineral Oil / Minyak Mineral Mineral Oil tidak begitu terstandarisasi pada minyak rem, tidak seperti minyak rem DOT yang memiliki kriteria dan standarisasi yang jelas. Standard pada mineral oil untuk bahan, kinerja, dan titik didih bisa berbeda dari setiap merek yanga ada. Produsen mineral oil Shimano dan Magura meracik minyak rem mineral oil mereka sendiri, sehingga kita tidak boleh mencampur dengan minyak rem DOT karena ini kemungkinan akan memiliki efek buruk pada kabel dan performa rem. Keuntungan mineral oil adalah, tidak seperti kebanyakan cairan DOT, mineral oil tidak menyerap air hydrophobic. Ini berarti bahwa rem tidak perlu diservis sesering mungkin, tetapi kadar air yang masuk ke dalam sistem pengereman dapat menyatu dan membeku / mendidih dan akan mempengaruhi kinerja rem. Mineral oil juga tidak korosif yang berarti penanganan cairan dan tumpahan mineral oil lebih tidak berbahaya. Perbedaan warna minyak REM DOT dan Mineral Oil Setiap merk dan jenis rem tidak memakai minyak rem yang sama, tabel di bawah untuk melihat keragamanan jenis minyak rem yang dipakai pada berbagai merk rem sepeda. Cek dan lihat spesifikasi produk untuk onformasi lebih pasti. Manufacturer Jenis Minyak Rem Avid Dot Fluid Bengal Dot Fluid Clarks Dot Fluid Formula Dot Fluid Giant Dot Fluid Mineral Oil Hayes Dot Fluid Hope Dot Fluid Magura Mineral Oil Quad Dot Fluid Shimano Mineral Oil Tektro Mineral Oil Sistem Terbuka atau Tertutup? Sistem master silinder dapat dikategorikan ke dalam dua jenis, yaitu terbuka dan tertutup. Sistem terbuka / open system Hampir semua sepeda keluaran sekarang menggunakan rem sistem hidrolik terbuka. Terbuka bukan berarti terbuka, tetapi ada bagian di dalam sistem yang memiliki kontak dengan udara. Ruang uadara dalam sistem hidrolik ini disebut bladder. Jadi pada sistem terbuka ada reservoir dan blasdder. Reservoir adalah seperti tangki atau wadah untuk menampung cairan/minyak. dengan adanya reservoir dan bladder, memungkinkan cairan untuk ditambahkan atau dikurangi dari sistem secara otomatis pada saat digunakan. Tangki reservoir dan bladder dapat menyimpan menyimpan luapan cairan yang memuai akibat panas yang dihasilkan oleh pengereman, karena masih memiliki ruang udara di dalamnya. Reservoir juga akan memberikan cairan tambahan secara otomatis jika diperlukan ketika brake pad mulai aus dan menipis, sehingga piston perlu menekan lebih dalam dan jauh untuk mengkompensasi brake pad yang semakin tipis. Pada sistem terbuka, bladder memiliki kemampuan untuk membesar dan berkontraksi jika ada pemuaian minyak rem, tanpa mengubah rasa’ pada rem sepeda. Pada sistem terbuka yang bagus, kita bisa menambah minyak rem, memotong selang tanpa harus mem-bleed system. Tangki rervoir dan bladder pada rem sepeda hidrolik Sistem tertutup / closed system Banyak dipakai pada sepeda lama. Sistem ini juga menggunakan reservoir untuk minyak rem, namun tidak memiliki bladder untuk mengimbangi pemuaian minyak rem dan juga untuk mengkompensasi keausan pada berake pad. Tidak ada ruang udara di dalam sistem ini, semua ruang dipenuhi dengan minyak rem. Sehingga untuk mengatur tingkat dan jumlah minyak rem harus dilakukan secara manual melalui bleed port. Akan ada pekerjaan tambahan jika kita harus menambah atau mengurangi minyak rem, yang mungkin terjadi karena pemuaian, penyusutan, atau rotor disc brake yang menipis. Jika rotor disc brake menipis, tentunya piston pada caliper perlu menekan lebih dalam agar cengkraman tetap kuat, yang artinya perlu menambah minyak rem lagi pada sistem tertutup ini. Sistem terbuka dan tertutup pada rem hidrolik sepeda Bleed adalah istilah yang dipakai ketika kita membuka sistem hidrolik untuk menambah atau mengurangi atau menguras minyak rem di dalamnya. Tujuan bleed bisa untuk mengatur jumlah minyak rem, mengganti minyak rem, atau untuk mengeluarkan udara yang terperangkan di dalam minyak rem. Bleed kit adalah peralatan khusus yang dipakai untuk melakukan bleed bleeding. Rem Hidrolik vs mekanik Seperti yang telah kita ketahui, ada dua jenis mekanisme pada rem cakram disc brake hidrolik dan mekanis. Rem mekanis menggunakan sistem penarikan dengan kabel bowden, seperti pada kebanyakan sistem rim brake rem yang menjepit rim/velg sepeda pada umumnya, sedangkan rem hidrolik menggunakan fluida/cairan/minyak untuk memindahkan gaya dari tuas rem ke kaliper. Perbedaan utama antara keduanya adalah efisiensi. Meskipun rem cakram mekanis akan lebih baik daripada rim brake terutama di tempat basah, rem cakram sistem mekanis tidak bisa menyamai efisiensi sistem hidrolik. Sistem mekanis/kabel memiliki kekurangan yang sama dengan rim brake, bisa terjadi hilangnya tekanan dan gaya pada jalur kabel dan hose karena kabel dan hose juga saling menggesek. Jadi ketika kita tarik/tekan tuas rem dengan kekuatan 100%, ada sebagian gaya dan tenaga yang hilang pada kemacetan atau gesekan antara kabel dan hosenya, sehingga pada kaliper tenaga sudah tidak 100% lagi. Sedangkan pada rem hidrolik, gesekan antara minyak rem dan hose selang sangat minim, karena minyak bersifat licin. dan yang lebih menguntungkan adalah, sistem rem hidrolik bisa melipatgandakan atau meningkatkan kekuatan dari tekan tuas rem ke kaliper rem. Artinya, ketika kita menekan tuas rem dengan kekuatan 100%, sistem rem hidrolik akan meningkatkan kekuatan tekan di kaliper menjadi lebih besar tergantung kondisi dan kualitas rem hidroliknya. Sehingga pada sepeda dengan rem hidrolik, tuas rem terasa ringan, cukup ditekan dengan satu jari sudah bisa mengurangi atau menghentikan laju roda sepeda. Kelebihan dan kekurangan rem hidrolik Kelebihan lain rem hidrolik adalah perawatan rem hidrolik yang lebih mudah dibanding rem mekanik. Rem mekanik yang menggunakan kabel, seiring masa pakainya, kabel akan melar, sehingga perlu distel ulang dengan menarik kabel agar kabel tetap pada kondisi yang tegang agar rem berfungsi maksimal, mungkin harus dilakukan setiap 2 bulan pada pemakaian aktif. Potensi untuk kemasukan kotoran, air dan terjadi karat juga lebih mudah terjadi pada sistem rem kabel. Sistem rem kabel vs Hidrolik pada sepeda Rem hidrolik berada dalam sistem yang tertutup dan kedap karena mengandung cairan. Jadi lebih aman untuk kemasukan kotoran, dan selama tidak ada kabel yang rusak atau bocor, akan aman2 saja. Penggantian minyak rem juga dilakukan pada periode yang lebih lama, bisa setiap 1 atau 2 tahun. Kekurangan rem hidrolik adalah ketika terjadi kebocoran atau minyak rem yang mendidih karena terlalu panas. Untuk memperbaiki kebocoran, perlu alat-alat khusus seperti bleed kit dan pengetahuan teknis sepeda yang lebih tinggi. Pada saat minyak rem sudah mendidih, sering terjadi kegagalan atau disfungsi rem yang bisa berakibat fatal rem sistem kabel juga bisa panas dan putus dan berakibat fatal juga, tetapi dengan periode waktu yang lebih lama. Rem dengan kabel/kawat dengan kualitas bagus dan kondisi terawat memiliki performa yang lebih baik dari rem hidrolik yang murahanan atau yang tidak terawat. Jadi tidak bisa disimpulkan bahwa rem hidrolik lebih baik dari rem kabel/mekanik. Walaupun secara sistem, rem hidrolik memiliki kinerja rem yang lebih efektif dan efisien. Rem hidrolik lebih mudah untuk menghasilkan modulasi yang ideal ini. Bukan berati sistem rem kabel tidak bisa, sistem rem kabel yang baik dan terawat dan sudah disetting dengan bagus juga bisa mendapatkan modulasi rem yang ideal. Harga sepeda gunung dengan rem hidrolik biasanya lebih mahal daripada sepeda dengan rem kabel, begitu juga dengan komponen yang dijual bebas. Tetapi pada kelas/level yang berbeda, rem kabel juga bisa lebih mahal dibandingkan dengan rem hidrolik. Modulasi rem sepeda Kita mungkin pernah mendengar istilah modulate atau modulation pada rem sepeda. Modulasi pada rem adalah seberapa distribusi banyaknya tekanan yang terjadi pada roda sepeda akibat dari variasi tekanan yang dilakukan pada tuas rem. Salah satu keuntungan rem hidrolik adalah lebih mudah untuk mencapai modulasi ideal. Tidak ada modulasi pada rem artinya tidak ada pengereman. Untuk lebih mudah dipahami, kita lihat penjelasan contoh dan gambar di bawah Modulasi rendah / low modulation Tuas rem sepeda tidak perlu ditekan dalam untuk mendapatkan penguncian roda yang maksimal. Artinya rem sepeda tidak bisa ditekan terlalu dalam, karena dengan menekan sedikit saja, roda sepeda sudah terkunci maksimal. Modulasi rendah terlihat tidak terlalu bahaya, karena roda tetap bisa dikunci secara maksimal. Tetapi memerlukan feeling yang sangat pas pada penekanan tuas roda sepeda, yang sering terjadi pada modulasi rendah adalah roda sering menglami skid/ngepot, karena penekanan penguncian roda sangat mudah terjadi ketika tuas rem ditekan. Modulasi tinggi / high modulation Tuas rem sudah ditekan sangat dalam, bahkan sampai mentok, tetapi roda sepeda masih belum terkunci secara maksimal. Modulasi tinggi sangat berbahaya, apalagi kalau sepeda pada kecepatan tinggi, rem sepeda tidak akan bekerja maksimal, dan dapat berakibat kecelakaan. Modulasi ideal / ideal modulation Penguncian roda sepeda responsif seiring kedalaman tuas rem yang ditekan. Artinya, kekuatan penguncian roda mengikuti kedalaman tuas rem yang ditekan, ketika tuas rem sudah atau hampir mentok, disitulah kekuatan penguncian roda mencapai 100%. Modulasi ideal memiliki rentang kedalaman tuas yang lebih panjang, sehingga lebih mudah untuk mengontrol pengereman pada sepeda. Modulation atau kontrol kekuatan rem sepeda Mengapa rem hidrolik gagal Rem hidrolik dapat tidak berfungi/gagal atau untuk sementara karena berbagai alasan, seperti kebocoran atau rem yang aus setelah digunakan dalam waktu lama. Seperti yang kita ketahui ada beberapa prinsip penting di balik rem hidrolik. Hidraulik mengandalkan tekanan di dalam sistem dan rem mengandalkan gesekan. Kerusakan pada salah satunya akan mengakibatkan kegagalan sistem rem. Sebagai contoh, hilang atau berkurangnya minyak rem akan menurunkan tekanan di dalam sistem karena tekanan dari tuas rem tidak memiliki media apa pun untuk mentransfer tekanannya. Di sisi lain jika minyak rem menyentuh bantalan rem brake pad atau rotor, maka akan licin dan mengurangi gesekan untuk menahan laju roda. brake pad sepeda yang rusak Contoh di atas harus jelas bagi kebanyakan orang, tetapi bagaimana dengan penyebab kegagalan rem yang kurang jelas alasannya? Ada beberapa jenis kegagalan pada sistem rem sepeda. Di bawah ini adalah ikhtisar dari tiga jenis tersebut. Pad Fade Semua bahan dan material memiliki koefisien atau kurva gesekan yang dipengaruhi oleh suhu atau temperatur. Setiap material memiliki suhu kerja yang optimal di mana koefisien gesekan mencapai nilai tertinggi. Penggunaan rem lebih lama dan keras akan meningkatkan tempratur, melebihi temperatur optimal yang menyebabkan koefisien kurva gesekan menurun. Temperatur yang tinggi ini dapat menyebabkan elemen-elemen tertentu di dalam material meleleh, rusak, pecah yang akan yang menyebabkan efek licin, seperti pada brake pad “campuran”. Biasanya resin pengikat pada brake pad yang pertama rusaka, lalu partikel logam dapat meleleh. Pada suhu yang sangat tinggi, material dapat mulai menguap menyebabkan pad menggesek lapisan bahan yang teruapkan atau terlelehkan yang bertindak sebagai pelicin. Karakteristik pad fade adalah ketika tuas ditekan kuat kuat dan roda tidak akan berhenti, bahkan pada saat kita menekannya sekuat tenaga. Biasanya hal ini terjadi setelah pengereman yang lama dan menerus, lalu secara mendadak rem kehilangan gigitannya, karena beberapa bagian dari brake pad sudah kepanasan, meleleh dan menguap. Green Fade Green Fade mungkin merupakan jenis disfungsi rem yang paling berbahaya yang sering terjadi pada brake pad baru. Brake pad terbuat dari berbagai jenis bahan tahan panas yang disatukan bersama dengan pengikat resin. Green Fade dianggap paling berbahaya karena tidak dalam ekpektasi pesepeda pada rem baru. Banyak orang akan menganggap bantalan rem baru sebagai yang bantalan rem yang sempurna dan dapat digunakan dengan keras dari kayuhan pertama. Pada brake pad baru, resin ini akan menyatu dan mengikat material lain lebih kuat, setelah dipanaskan, panasnya diperoleh dari gesekan dengan rotor atau disc brake. Alangkah baiknya jika kita mencoba brake pad baru, dengan melakukan pengereman selama sekitar 6 detik beberapa kali pada kecepatan biasa. Lalu pastikan tekanan pada tuas rem sudah sesuai dengan yang kita inginkan, sebelum memakaianya pada perjalanan yang sebenarnya. Fluid fade Fluid fade disebabkan oleh minyak rem yang mendidih oleh panas dari pada kaliper dan kabel rem. Ketika digunakan dalam kondisi ekstrem, panas dari brake pad dapat berpindah ke kaliper dan minyak rem sampai mendidih, menghasilkan gelembung dalam sistem cairan/minyak rem. Karena gelembung dapat menyerap tekanan, akan menghasilkan perasaan seperti menekan busa/sponge ketika menekan tuas rem, karena input tekanan tidak semuanya ditransfer ke kaliper. Penyebab utama fluid fade adalah air yang diserap dari udara mengurangi suhu didih minyak rem, membuat minyak rem lebih mudah mendidih. Minyak rem DOT memiliki kecenderungan untuk menyerap air dari udara di sekitarnya, terutama dalam kondisi lembab dan panas. Ini adalah salah satu alasan utama mengapa kita perlu mengganti minyak rem setiap tahunan. Sistem hidrolik pada rim brake Sistem rem hidrolik tidak hanya dipakai pada rem cakram. Rim brake seperti rem yang biasa dipakai pada sepeda balap, juga banyak yang menggunakan sistem rem hidrolik. Beberap pabrikan sepeda balap ada yang memakai rem hidrolik, begitu juga dengan sepeda BMX. Ada banyak produk 3rd party yang bisa kita beli, untuk mengganti rem kabel menjadi rem hidrolik jika kita mau. Memang belum banyak dipakai, beberapa orang berpendapat karena cengkramana dari rem hidrolik yang lebih kuat, sehingga ketika dipakai pada rim brake, dapat membuat rim sepeda berubah bentuk. Entah karena rim/velg sepeda lebih kuat tergesek, atau juga karena tekanan yang diterima rim/velg lebih besar. Jadi berpotensi terjadinya perubahan bentuk velg sepeda. Sistem hidrolik pada rim brake Pada sepeda BMX juga ada yang mencoba untuk memakai sistem hidrolik, dan secara umum sepeda BMX memakai rem jenis rim brake, U brake dan lainnya, tetapi hal ini membuat harga sepeda BMX menjadi semakin mahal. Pemakaian rem sepeda hidrolik pada sepeda BMX lebih cocok untuk BMX race, karena membutuhkan penghentian laju sepeda untuk bermanufer pada belokan dengan cepat. Untuk freestyle, park, sepertinya tidak begitu perlu karena style BMX lainnya biasanya tidak memerlukan kecepatan tinggi, sehingga rem kabel sudah cukup pada sepeda BMX. Tidak tidak ada salahnya kalau mau mencoba, mungkin lebih cocok dengan gaya sepeda BMX mu, siapa yang tahu. Pemakaian sistem hidrolik pada rim brake, memerlukan velg yang lebih kuat. Jangan sampai kekuatan dorong membuat rim bengkok, pastikan posisi maksimum jepitan tidak lebih sempit daripada lebar velg sepeda. Magura merupakan salah satu produsen terkemuka yang mengeluarkan banyak varian untuk sistem hidrolik paada rem sepeda jenis rim brake, beberapa jenis produknya bisa dilihat di halaman produk Megura, dan saya untuk katalog lengkap dari Magura bisa dilihat di katalog produk Magura 2019. SRAM juga mengeluarkan beberapa produk menggunakan sistem hidrolik untuk rim brake dan shifternya, contoh produknnya adalah SRAM S-700 DoubleTap Shifters/ Hydraulic Rim Brake. Walaupun memiliki kekuatan yang lebih baik, tetapi perawatan rem hidrolik sedikit lebih repot daripada perawatan kabel rem biasa. Pemakaian sistem hidrolik juga sudah tidak spesifik untuk rem sepeda gunung lagi, sistem hidrolik juga sudah mulai dikembangkan pada sistem derailleur dan pada sepeda balap atau sepeda gravel.

Sistempengereman hidrolik pada sepeda memiliki beberapa bagian dalam proses kerjanya: Master cylinder Jalur/line Cairan/fluid/oil Slave cylinder Bantalan/pads Rotor/rotor Piston Komponen dari rem sepeda disc brake Untuk lebih memahami istilah pada rem, dan jenis-jenis rem sepeda, baca artikel Jenis-jenis rem pada sepeda Sistem Rem – Salah satunya sistem yang ada di kendaraan ialah sistem rem. Pada sistem rem merupakan bagian dari casis kendaraan. Sistem rem pada kendaraan memiliki peranan yang sangat penting. Untuk lebih jelasnya terkait sistem rem baik pengertian, fungsi, jenis, komponen, dan cara kerjanya akan diulas lebih dalam pada artikel berikut ini. Pengertian rem merupakan suatu sistem yang bekerja untuk perlambat atau hentikan putaran. Sistem rem bekerja menggunakan konsep yaitu mengganti tenaga kinetik jadi panas dengan menggesekan dua buah logam pada benda yang berputar-putar hingga putarannya akan melamban, dengan begitu kecepatan kendaraan jadi perlahan atau stop karena ada kerja rem. Sistem rem pada kendaraan sebagai satu bagian utama sebagai keamanan dalam mengemudi, tidak berfungsinya rem bisa memunculkan bahaya dan keamanan mengemudi jadi terusik. Oleh karenanya elemen rem yang bersinggungan ini harus tahan pada gesekan tidak gampang aus, tahan panas dan tidak gampang berbeda wujud di saat bekerja dalam temperatur tinggi.Aditya, Sugihartana. 2014 Fungsi Sistem Rem Pada Kendaraan Pada kendaraan baik sepeda motor atau mobil, harus ada sistem rem karena ingat fungsi sistem rem yang penting untuk kendaraan. Pada intinya sistem rem pada kendaraan mempunyai beberapa fungsi, yakni Mengurangi pergerakan atau kecepatan kendaraan. Menghentikan kecepatan kendaraan. Untuk memungkinkannya kendaraan bisa parkir rem parkir/ hand brake di tempat yang tidak rata pada tanjakan atau turunan. Sebagai alat yang jamin keselamatan dan keamanan pengendara. Macam Jenis Sistem Rem 1. Rem Cakram Disc Brake Rem cakram yang mempunyai diikuti wujud lurusan besi berupa piringan atau cakram. Peranan cakram sama dengan tromol, yakni sisi yang dihimpit. Pada dasarnya, style menekan rem cakram dipacu gerak hidrolik atau pneumatic. Rem cakram umumnya diterapkan pada ke-2 roda sisi depan. 2. Rem Tromol Drum Brake Rem tromol mempunyai cover seperti cetakan kue bolu. Dalam cover tromol ada sepasang sepatu rem brake shoe. Proses pemberhentian roda dilaksanakan dengan meningkatkan ke-2 brake shoe, hingga menekan dinding sisi dalam cover tromol. Adapun elemen yang memacu berkembangnya ke-2 brake shoe, yakni perputaran tangkai pengungkit brake shoe floating cam. Pada dasarnya, style menekan rem tromol dipacu gerak hidrolik atau pneumatic. Biasanya rem tromol diterapkan pada ke-2 roda sisi belakang. Kelebihan Dan Kekurangan Pada Pengereman 1 Kelebihan rem tromol Kelebihan rem tromol yaitu dapat digunakan pada kendaraan yang membutuhkan kerja extra dalam pengereman contoh kendaraan operasional seperti bus, truk, minibus 2 Kekurangan rem tromol Rem tromol yang mengaplikasikan sistem tertutup dalam prosesnya. Dengan sistem ini membuat partikel kotoran pada ruangan tromol itu. Jadi untuk perawatan membersihkannya harus buka roda supaya rumah rem bisa dibikin bersih dari kotoran atau debu. Di saat banjir air akan mengumpul pada ruangan tromol hingga air akan mempersulit sistem rem untuk bekerja, jadi sesudah rem tromol terjang banjir, karena itu harus mengeringkannya dengan mencapai 1/2 rem saat meluncur hingga sisi dalam rem tromol kering karena panas karena gesekan, kemudian rem bisa dipakai kembali. 3. Kelebihan rem cakram Rem cakram bisa dipakai dari bermacam temperatur, hingga sebagian besar kendaraan mengaplikasikan sistem rem cakram sebagai unggulannya. Disamping itu rem cakram tahan pada kubangan air hingga pada kendaraan yang sudah memakai rem cakram bisa terjang banjir. Selanjutnya rem cakram mempunyai sistem rem yang berpendingin di luar terbuka hingga pendinginan bisa dilaksanakan di saat mobil meluncur, ada banyak cakram yang diperlengkapi oleh sirkulasi ventilated disk atau cakram yang mempunyai lubang hingga pendinginan rem lebih optimal dipakai. Manfaat rem cakram banyak dipakai pada roda depan kendaraan karena style dorong untuk stop di bagian depan kendaraan semakin besar dibanding ada di belakang hingga memerlukan pengereman yang lebih dari sisi depan. Tetapi sekarang ini sudah banyak mobil yang sudah memakai rem cakram pada ke-4 rodanya, khususnya jenis mobil sedan. 4. Kekurangan pada rem cakram Rem cakram yang karakternya terbuka mempermudah debu dan lumpur melekat, lama-lama lumpur / kotoran itu bisa menghalangi performa pengereman sampai menghancurkan elemen di bagian caliper seperti piston jika didiamkan lama. Oleh karenanya perlu dilaksanakan pembersihan sekerap kemungkinan. Jika anda biasa tersebar di daerah perkotaan, masalah semacam ini tak perlu dicemaskan. Komponen Sistem Rem Pada Kendaraan Seterusnya kita akan ulas satu-satu dari komponen sistem rem 1. Pedal Rem Pedal rem direncanakan dengan konsep kerja pengungkit. Jadi saat sebelum diketemukan booster, pedal rem ini direncanakan supaya kita lebih enteng saat mengerem. Pedal rem harus memiliki jarak dengan lantai saat di rem. Dan harus memiliki gerak bebas saat tidak didesak. 2. Master silinder master rem Master silinder ialah komponen yang mengganti penekanan pedal jadi penekanan hidraulis. Terbagi dalam reservoir tank yang berisi minyak rem dan berisi piston dan silinder yang menghidupkan penekanan hidraulis. Selanjutnya penekanan hidraulis ini akan dikirim ke masing-masing roda. Bila roda depan memakai rem cakram bermakna dilanjutkan ke brake caliper apabila rem belakang memakai rem tromol karena itu penekanan akan dilanjutkan ke arah silinder roda. Ada banyak type master silinder yakni type tunggal dan type double. 3. Booster Rem Booster rem ialah salah satu bagian sistem rem yang berfungsi untuk tingkatkan tenaga penekanan pedal hingga jadi lebih besar dan daya pengereman jadi lebih besar. Boster rem biasanya dipasang jadi satu dengan master silinder. Tapi ada pula yang terpasang terpisah dari master silinder. Cara kerja booster rem manfaatkan kevakuman dari intake manifold. Di dalam boster ada membran yang bakal diambil oleh kevakuman barusan saat kita mengerem. Kevakuman ini terjadi saat kita melepaskan pedal gas dan thorttle tertutup saat mesin hidup. Untuk mesin diesel kevakuman diambil dari pompa vakum yang biasanya terpasang pada alternator. Pada beberapa mobil bensin kami saksikan memakai pompa vakum yang tertentu. Umumnya diputar oleh kutub nok camshaft. Contoh pada land rover evoque, mercedes W204, bmw mesin N20, dan lain-lain 4. Pipa rem Pipa rem berperan salurkan penekanan dan minyak rem dari master silinder ke masing-masing roda. Dan pada beberapa bagian yang membutuhkan gerak bebas, karena itu pipa rem dihubung dengan selang fleksibel. 5. Katup penyeimbang Katup P Salah satu komponen sistem rem ialah katup penyeimbang yang digunakan untuk membagikan tenaga hingga bisa memberi pengereman yang semakin besar pada roda depan dibanding roda belakang. Mengapa pengereman roda depan agar lebih besar? Mobil dengan mesin dimuka berbobot yang lebih berat pada bagian depan. Bila mobil direm, karena itu titik berat kendaraan akan geser kedepan karena style inersia. Seperti kita saat mengerem, akan condong menunduk di depan kan? Karena beban condong dimuka, maknanya pengereman roda depan agar lebih besar. Adanya katup P, tenaga pengereman rem depan akan dipisah semakin besar. Rem bagian depan biasanya semakin besar. 6. Selang rem Perannya sama dengan pipa rem, namun harus fleksibel tapi kuat. Jika di bedah, karetnya tebel dan seratnya kuat. 7. Cakram Piringan rem atau cakram akan diapit oleh brake pad hingga bersinggungan dan mobil melamban. Umumnya dibuat dari besi tuangkan, meskipun ada yang saya temui memakai bahan ceramic Jika dari type, sekurang-kurangnya ada tiga yakni kompak, type sirkulasi dan type kompak dengan tromol 8. Kaliper rem Kaliper rem atau caliper, di dalamnya ada piston dan seal. Yang nanti akan mendesak brake pad saat kita mengerem. Biasanya mobil memakai type floating caliper. Menjadi pistonnya cuman ada disamping saja. Meskipun pada beberapa mobil tertentu memakai fixed caliper. 9. Brake pad Brake pad ini yang menjepit piringan saat terjadi pengereman. Pad saat ini biasanya dibikin tanpa kandungan asbes yang beresiko untuk pernafasan kita. Formasi brake pad kurang lebih seperti di bawah ini. Dan hingga saat ini yang saya temui ada banyak tambahan seperti diperlengkapi sensor ketebalan brake pad 10. Tromol rem Pada rem tromol, saat kita lakukan pengereman karena itu sepatu rem brake shoe akan megar dan mendesak bagian dalam tromol rem yang berputar-putar. 11. Silinder roda wheel silinder Wheel silinder atau silinder roda terbagi dalam beberapa komponen. Di dalamnya ada piston, seal dan lain-lain. Saat kita lakukan pengereman, silinder roda akan mendesak sepatu rem untuk megar. Kita akan temui mobil yang memakai satu silinder roda dan bisa saja dua silinder roda. 12. Sepatu rem brake shoe Umumnya sepatu rem dibikin dari plat baja yang dilapis kampas rem. Biasanya saat ini umumnya sepatu rem non asbestos, hingga aman untuk pernafasan kita saat bersihkan. Pada kendaraan besar, kampas rem dikeling dengan plat baja sepatu rem. Tapi pada mobil kecil biasanya akan dilem 13. Rem parkir Rem parkir dipakai saat kita parkir atau stop saat keadaan miring. Misalkan ditanjakan atau di turunan pada keadaan macet. Rem parkir biasanya memakai sistem mekanis, karena tidak kuat bila memakai rem hidraulis. Bukan kuat pengeremannya, tapi rem hidraulis bila ditahan dalam status mendesak beberapa hari, sealnya akan hancur. Beberapa mobil keluaran terkini banyak yang memakai rem parkir electronic atau EPB Elektronik Parking Brake Cara Kerja Sistem Rem Cara kerja rem yakni pengereman muncul karena gesekan di antara ban dan jalan, gesekan bertambah sesuai pembagian beban pada ban. Saat lakukan pengereman roda depan terlebih dulu lakukan pengereman dan diikuti roda belakang, ini di karenakan saat dilaksanakan pengereman karena itu titik pusat gravitasi kendaraan akan berpindah kedepan karena ada style ineretia dan karena ada beban yang bersatu pada bagian depan. Sistem Rem Kendaraan tidak bisa stop dengan selekasnya saat mesin dibebaskan dengan pemindah daya dan kendaraan condong masih bergerak. Kekurangan ini harus dikurangkan bermaksud untuk turunkan kecepatan gerak kendaraan sampai stop. Mesin mengganti energi panas jadi energi kinetik eneri gerak untuk gerakkan kendaraan. Kebalikannya, rem mengganti energi kinetik menjadi lagi energi panas untuk hentikan kendaraan. Dan pada pengertian lain rem bisa disimpulkan Tenaga gerak putar roda diganti oleh proses gesekan jadi tenaga panas dan tenaga panas itu selekasnya dibuang ke udara luar. Pengereman dilaksanakan dengan cara mendesak sepatu rem yang tidak berputar-putar pada tromol break drum yang berputar-putar bersama roda hingga hasilkan gesekan dan kendaraan melamban untuk stop. Konsep rem ialah mengubah energi gerak jadi energi panas. Biasanya, rem bekerja disebabkan karena ada sistem kombinasi penekanan menantang sistem gerak putar. Dampak pengereman braking effect didapat dari ada gesekan yang diakibatkan di antara dua object / benda. Mudulini dibuat berdasarkan tuntutan kurikulum spectrum 2008, pada Kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan. Dengan dibuatnya modul ini diharapkan dapat membantu siswa-siswi yang ingin mengetahui nama-nama komponen, bagaimana cara kerja, pemeliharaan system rem sepeda motor. Pembahasan pada modul ini meliputi jenis-jenis rem, prinsip kerja
Sistem rem pada mobil, sekarang semuanya sudah menggunakan prinsip hidrolik untuk menggerakannya. Sementara pada motor, hampir semuanya sekarang sudah menerapkan siste hidrolik ini. Sebenarnya apa kelebihan sistem hidrolik sehingga dijadikan penggerak rem ? dan apa saja komponen-komponen pada sistem rem hidrolik ini ? apakah sama dengan rem mekanis ? Selengkapnya simak pembahasan berikut ini. Baca pula ; Prinsip kerja sistem hidrolik Nama Komponen Rem Hidrolik dan Fungsinya Ada 5 macam komponen utama pada sistem rem hidrolik, yakni ; 1. Pedal rem/Tuas rem input device Dinamakan sebagai input device karena pedal rem memiliki fungsi sebagai input untuk mengetahui kapan rem akan aktif dan kapan rem akan non aktif. Secara sederhana, ketika kita menekan pedal rem maka rem tersebut akan aktif. Disini pedal bertugas untuk memasukan daya tekan yang diberikan oleh kita agar sistem hidrolik rem bisa bergerak. 2. Master silinder Master silinder merupakan komponen yang mengubah gerakan mekanis menjadi tekanan hidrolik. Pengubahan ini diperlukan karena prinsip kerja sistem hidrolik adalah dengan menggunakan tekanan fluida. Jadi, energi gerak yang sebelumnya ada pada pedal akan ditranslate ke tekanan hidrolik oleh komponen master silinder. Bagaimana master silinder mengubah energi ini ? Master silinder memiliki tabung dan piston, piston ini terhubung dengan pedal rem serta piston ini bergerak bolak balik didalam tabung. Gerakan piston, mempengaruhi ruang didalam tabung, sehingga kalau didalam tabung diisi dengan fluida maka tekanan fluida tersebut akan berubah-ubah tergantung gerakan piston. 3. Reservoir Tank Sebenenarnya, reservoir tidak masuk kedalam susunan komponen sistem rem hidrolis secara langsung. Namun karena berhubungan dengan fluida, maka akan lebih aman kalau diberikan tabung untuk menyimpan fluida cadangan. Fungsi reservoir dalam sistem rem hidrolis adalah untuk menyimpan cadangan minyak rem atau fluida yang akan dijadikan sebagai penyalur tenaga. Ini akan menghindari resiko masuk angin, yang kerap menimbulkan rem blong. Masuk angin adalah istilah dimana ada udara masuk kedalam sistem hidrolik. Karena udara ini bisa dikompresi maka ketika tekanan fluida meningkat, itu tidak menggerakan bagian ujung. Akibatnya saat rem ditekan akan ngempos. 4. Pipa hidrolik Selang atau pipa hidrolik berfungsi sebagai saluran tempat mengalirnya fluida atau minyak rem yang memiliki tekanan. Karena tekanan fluida hidrolik ini bisa cukup tinggi, maka selang hidrolis ini dibuat dari bahan khusus. Biasanya dalam satu sistem rem, ada pipa logam dan ada pula pipa yang elastis. Mayoritas pipa ini terbuat dari logam yang tidak dapat ditekuk. Hal ini membuktikan bahwa tekanan fluida didalam selang bisa cukup tinggi ketika rem beroperasi. 5. Caliper/Actuator rem Fungsi caliper adalah untuk mengubah kembali energi pada tekanan fluida ke bentuk gerakan mekanis. Sehingga, energi ini bisa digunakan untuk menggerakan kampas rem agar menekan piringan rem. Istilah aktuator, sebenarnya lebih umum digunakan. Caliper itu hanya ada pada sistem rem cakram, sementara pada rem tromol hidrolik ada yang namanya wheel cylinder. Baik caliper atau wheel cylinder dua-duanya merupakan aktuator rem hidrolik. Bagaimana cara aktuator mengubah energi ? Tentunya anda sudah paham kalau tekanan hidrolik ini bisa diarahkan kemana saja dengan mudah. Dalam hal ini, ujung dari saluran hidrolik akan dimasukan dalam sebuah ruang. Pada ruang ini, juga terdapat piston yang bisa bergerak bolak balik. Gerakan piston akan mempengaruhi volume ruang ini. Saat rem ditekan, maka fluida dari reservoir akan tertekan masuk kedalam ruang aktuator ini. Sehingga memaksa piston untuk bergerak, pergerakan piston inilah yang digunakan untuk menggeraan kampas rem sehingga pengereman pun bisa berlangsung. 6. Saluran bypass Mobil memiliki empat roda yang masing-masing roda memiliki satu rem. Namun pedal rem hanya ada satu, keberadaan saluran bypass ini akan memungkinkan keempat rem akan bekerja melalui input satu pedal. Saluran ini akan membagi saluran hidrolik yang keluar dari master silinder menjadi empat saluran. Masing-masing saluran ini akan dihubungkan ke masing-masing rem. 7. Fluida / Minyak rem Pada sistem rem, fluida yang digunakan mungkin berbeda dibandingkan sistem hidrolik lain. Ini karena saluran didalam sistem rem ini lebih sempit sehingga perlu fluida yang lebih encer serta rem itu berhubungan dengan panas, sehingga selain encer fluida ini juga harus tahan panas. Secara umum, minyak rem berfungsi untuk menyalurkan tenaga dari master silinder ke aktuator tanpa mengalami kerugian tenaga sedikitpun. Kata kerugian tenaga dalam hal ini, bisa terjadi apabila ada kebocoran saluran atau karena ada udara yang masuk ke sistem. Penerapan rem hidrolik pada rem cakram Pada sistem rem cakram, pengereman terjadi karena piringan yang berbentuk pipih akan terjepit oleh kampas rem pada kedua sisinya. Hal ini menyebabkan piringan tersebut berhenti berputar, sistem hidrolik akan diterapkan agar piston didalam caliper bisa bergerak menjepit saat pedal rem ditekan. Penerapan rem hidrolik pada rem tromol Hampir sama dengan rem cakram, namun pada rem tromol pengereman terjadi karena sepatu rem yang ada didalam tromol akan menekan permukaan dalam tromol ke arah luar. Sehingga tromol yang terkoneksi dengan roda akan berhenti berputar. Disini penerapan sistem hidrolik akan didesain agar dua buah piston didalam silinder roda bisa bergerak saling menjauh secara sejajar ketika pedal rem ditekan. Pergerakan ini akan mendorong sepatu rem untuk bergerak ke arah luar. Demikian artikel lengkap dan jelas mengenai komponen sistem rem hidrolik dan fungsinya, semoga bisa menambah wawasan kita semua.
Modifikasi sepeda motor kini menjadi tren yang semakin populer di kalangan pecinta otomotif. Salah satu sepeda motor yang sering dimodifikasi adalah Honda PCX 160. Modifikasi pada PCX 160 ini bertujuan untuk menambah gaya tanpa merusak keaslian motor tersebut. Berikut adalah beberapa ide modifikasi sederhana yang bisa Anda terapkan pada PCX 160
Komponen Rem Cakram Sepeda Motor - Pada rem cakram terdapat beberapa komponen yang memiliki peranan penting. Setiap komponen rem cakram pada sepeda motor ini digunakan untuk membantu agar rem cakram dapat bekerja untuk menghentikan sepeda motor. Lalu apa saja komponen rem cakram sepeda motor? Rem cakram adalah sisi yang penting dari metode pengereman sepeda motor. Manfaatnya untuk memperlambat kecepatan atau untuk menghentikan pergerakan motor secara perlahan-lahan. Metode pengereman termasuk benar-benar kompleks. Ada banyak komponen yang menolong performa rem cakram supaya bisa hentikan kecepatan kendaraan secara harus mengenali seluruh komponen rem cakram supaya dapat melakukan proses perbaikan. Selain itu langkah perbaikan rem cakram termasuk benar-benar gampang, seandainya kita mengenali tiap peranan komponen rem cakram. Untuk lebih jelasnya mengenai komponen rem cakram sepeda motor akan dibahas pada artikel berikut Rem Cakram Sepeda Motor1. Disc Brake atau PiringanDisc Brake atau umum di sebutkan dengan piringan cakram jadi salah satunya komponen rem cakram yang demikian penting keberadannya. Komponen ini mempunyai peranan sebagai medium untuk penekanan oleh kampas rem yang nanti akan memunculkan dampak pengereman. Komponen ini umumnya dibuat dari material baja yang biasanya sanggup meredam panas. Piringan rem Disc sesuai namanya, mempunyai wujud yang bundar seperti satu piringan. Piringan rem terkait dengan roda, berarti waktu roda berputar-putar piringan ikut juga berputar-putar. Disc ini jadi komponen berputar-putar yang akan bersinggungan dengan kampas rem. Sama design, piringan rem dipisah jadi dua macam yakni ;Compact Disc merupakan jenis disc brake yang ini biasanya akan kita temui pada kendaraan roda empat atau mobil. Serta umumnya macam piringan ini dibuat dari material baja yang mempunyai ketahanan pada panas serta gesekan lebih bagus. Untuk memiliki bentuk sendiri macam ini sedikit mempunyai lubang sebab bertrujuan untuk bikin daya cengkeram yang lebih Disc merupakan jenis disc brake yang digunakan untuk kendaraan roda dua atau motor, umumnya memakai macam ini. Yang di mana sama dibuat dari material baja tetapi biasanya mempunyai ukuran yang lebih tipis serta mempunyai beberapa lubang yang di peranankan untuk bikin piringan bisa lebih cepat dingin dari panas yang di menghasilkan sebab gesekan di antara piringan serta kampas Kampas Rem atau Brake PadKomponen rem cakram sendiri ada bagian-bagian yang cukup penting. Kecuali piringan ada pula kampas rem yang di mana peranan dari kampas rem. Kampas rem Brake Pad adalah satu komponen yang berperan selaku medium gesek. Sama seperti yang disentil awalnya, metode pengereman bekerja dengan menggesekan dua material. Dua material itu ialah piringan serta kampas rem. Brake Pad dibuat dari bermacam bahan organik, keramik, serta Brake CaliperPeranan dari brake caliper hampir sama dengan master silinder yang ada di bagian dari rem tromol. Salah satu komponen rem cakram ini akan mengganti desakan hidrolik yang didapatkan dari piston jadi energi gerak berbentuk desakan. Serta biasanya brake caliper terdiri jadi dua macam yakni Fixed caliper, mempunyai dua buah piston yang akan bergerak bersimpangan waktu memperoleh desakan hidraulik. Pergerakan itu akan menjepit kampas rem antara caliper ialah kaliper yang dapat bergerak kekiri serta kekanan. Hal tersebut karena kaliper ini cuman mempunyai sebuah piston disalah satu segi, hingga waktu piston bergerak automatis kaliper akan berubah PistonSalah satu komponen rem cakram yaitu Piston yang memiliki wujud tabung. Pada umumnya status piston langsung akan bersinggungan dengan kampas rem sebab saat adnya satu desakan piston akan mendesak kampas secara rata. Piston pada rem cakram sepeda motor diameter yang tidak terlalu besar. Hal ini dapat dilihat dari segi konstruksi walaupun memiliki peran yang sama. 5. Piston SealPiston seal adalah komponen memiliki bahan karet yang mempunyai kekuatan sealing. Namun berlainan dari karet biasanya, Piston seal ini mempunyai kekuatan sealing untuk menahan ada kebocoran pada minyak rem yang ada pada brake Niple BleedKomponen rem cakram yang jangan ketinggalan setelah itu adalah niple bleed. Fungsi niple bleed yaitu untuk bikin kandung udara yang tidak senagja terikut pada metode yang ada di dalam metode hidraulik rem akan menyebabkan tenaga pengereman tidak optimal. Faktaya, udara bisa dikompresi. Dengan begitu ketika pedal didesak, karena itu desakan itu akan terkompresi oleh udara di dalam metode hidraulik. Mengakibatkan rem dapat Selang hidrolikKomponen rem cakram pada sepeda motor ialah selang hidroaulik. Selang ini sedikit berlainan dari selang biasanya, termasuk selang aliran bahan bakar. Pada metode hidrolik sendiri mempunyai daya pencet yang demikian besar. Oleh karena itu selang harus mampu menahan tekanan yang besar berasal dari sistem hidrolik. Oleh karena itu biasanya selang hidrolik sendiri dibuat dari material Caliper BracketCaliper bracket memiliki peranan selaku pemegang kaliper rem. Oleh karena itu kaliper rem itu tetap ada pada tempatnya serta tidak bergerak sedikitpun. Biasanya, komponen rem cakram yang ini akan di sambungkan ke bagian garpu depan. Pada motor, umumnya komponen ini dipakai untuk piringan yang berdiameter semakin Disc Brake Oil ReservoirReservoir adalah sebuah tabung yang dipakai untuk simpan atau memuat cairan fluida atau minyak rem cadangan. Serta umumnya komponen ini terus bersatu dengan master adalah pembahasan mengenai beberapa komponen rem cakram sepeda motor yang penting buat anda kenali. Semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan.
Sangatjarang ditemukan sepeda motor yang tidak mempunyai komponen rem hidrolik saat ini. Rem hidrolik merupakan rem yang menggunakan tekanan oli untuk melakukan proses pengereman kendaraan bermotor. Maka dari itu ada baik nya jika kita mengetahui apa saja sih yang menjadi komponen rem hidrolik sepeda motor saat ini. Mari kita bahas satu REM HIDROLIK Sistem rem hidraulik digunakan sebagai sistem penyalur rem untuk menyalurkan tenaga pengereman dari pedal menuju aktuator rem. Pembahasan mengenai rem hidraulik adalah sebagal berikut. 1. Pengertian Rem Hidraulik Pada sepeda motor, sistem pengereman ada yang menggunakan Kabel, tuas, atau minyak rem untuk meneruskan gaya pengereman. Penggunaan minyak rem adalah salah satu ciri dari sistem rem hidraulik. Sistem hidraulik adalah sistem yang memanfaatkan zat cair untuk melakukan suatu gerakan. Gerakan ini dapat berupa gerakan Segaris atau putaran. Sistem rem hidroulik pada sepeda motor atau mobil bekerja berdasarkan prinsip Hukum Archimedes, yang berbunyi Jika suatu zat cair dikenakan tekanan maka tekanan itu akan merambat ke segala arah dengan tidak bertambah atau berkurang kekuatannya. Sistem hidraulik ini juga bekerja berdasarkan Hukum Avogadro, yang berbunyi sebagai berikut "Jika suatu benda dicelupkan ke dalam suatu zat cair maka benda itu akan mendapat tekanan Ke atas yang sama besarnya dengan beratnya zat cair yang terdesak oleh benda tersebut. Jadi, pengertian dari sistem rem hidraulik adalah suatu sistem pengereman pada sepeda motor yang menggunakan media cairan minyak rem sebagai penghantar atau penerus gerakan dalam bekerjanya. Salah satu aplikasi dari sistem hidraulik pada sepeda motor digunakan pada rem cakram. 2. Jenis-jenis Rem Cakram Hidraulik Rem cakram hidraulik dapat dibagi menjadi dua jenis yang banyak digunakan pada sepeda motor. Pembagian ini berdasarkan pada caliper-nya, yaitu sebagal berikut a. Tipe fixed caliper Rem cakram tipe ini memiliki caliper yang posisinya tetap atau tidak mengalami perubahan, baik ketika melakukan pengereman maupun tidak. Saat proses pengereman berlangsung, kedua piston rem akan menjepit sehingga menekan kedua kampas rem untuk menjepit Piringan rem yang berapada pada roda kendaraan. b. Tipe floating caliper Rem cakram tipe ini terdiri atas satu ataupun dua piston yang terletak hanya pada satu sisi caliper saja Miekanisme kerja rem cakram tipe floating adalah ketika pedal rem dinjak/ditarik, piston akan menekan master silinder dan disalurkan pada Rem Cakram Hidraulik Rem cakram hidraulik biasanya digunakan pada sepeda motor Pada sistem pengereman ini, tenaga hidraulik dari fluida berupa minyak rem digunakan sebagai tenaga pendorong dari pedal atau handel rem ke brake pad atau kampas rem. Sistem pengereman pada cakram hidraulik memiliki beberapa komponen yang saling berhubungan satu sama lain untuk menjalankan fungsi pengereman. Komponen-komponen rem cakram hidraulik meliputi handel rem, master silinder rem, reservoir tank, selang rem, minyak rem, caliper, cakram rem, dan kampas rem. 1. Handdel Rem Handel rem merupakan komponen yang bertungsi mendorong minyak rem. Komponen ini juga biasa disebut dengan tuas untuk rem depan dan pedal rem untuk rem belakang. 2. Master Silinder Rem Master silinder rem disebut juga dengan master rem. Komponen ini berfungsi mengubah kekuatan mekanik menjadi kekuatan tekanan yang berasal dari minyak rem untuk menekan kampas rem pada caliper. Cara kerja dari bagian ini adalah memompakan minyak rem fluida dari reservoir tank ke caliper melalui penghubung berupa selang. Master silinder rem terdiri atas komponen-komponen sebagai berikut. a. Reservoir tank berisi minyak rem. b. Master piston penekan. C. Pegas pengembali memantulkan handel rem untuk kembali keposisi semula. d. Handel rem penekan piston. 3. Reservoir Tank Reservoir tank adalah tempat untuk menampung minyak rem. Pada reservoir tank, terdapat jendela pengintai yang berfungsi mengontrol ketinggian minyak rem. komponen reservoir tank terdiri atas Dagian-bagian berikut. a. Sekrup atau baut. b. Cap atau tutup reservoir. C. Set plate atau pelat diafragma. d. Diafragma. e. Upper level. f. Lower level. g. Ventilast. 4. Selang Rem Selang rem merupakan komponen pada SIstem pengereman yang bertungsi sebagai Saluran minyak rem yang mendorong master Silinder rem untuk menekan caliper. 5. Minyak Rem Pada umumnya, minyak rem tidak mengandung minyak bumi. tetapi mengandung poliglikol eter, glikol eter, dan aditif. Minyak rem berfungsi menyalurkan tenaga hidraulik karena minyak rem memiliki sifat seperti fluida cairan. Tenaga hidraulik disalurkan kesemua sistem melalui minyak rem. Sifat-sifat yang dibutuhkan dari minyak rem adalah sebagai berikut. a. Memiliki titik didih tinggi. Hal ini penting agar minyak rem tidak mendidih ketika temperatur tinggi saat pengereman. Semakin tinggi titik didih minyak rem, maka semakin baik pula kualitas minyak rem tersebut. b. Tidak menimbulkan karat. c. Mempunyai performa pelumasan yang baik. d. Memiliki viskositas kekentalan yang tinggi. Minyak rem yang baik harus memiliki viskositas tetap yang berfungsi meneruskan tekanan. e. Tidak merusak bahan karet. 6. Caliper Caiiper bertungsi sebagai rumah bagi kampas rem. Selain itu, caliper juga berfungsi sebagai komponen yang akan mengubahtekanan hidraulik menjadi energi gerak berupa tekanan. Bagian ini memiliki konstruksi pemasangan yang statis dan terpisah dengan cakram rem ataupun roda. Oleh karena itu, ketika roda terus berputar, caliper rem akan tetap statis. Bagian ini merupakan yang membedakan jenis-jenis rem cakram pada sepeda motor, yaitu fixed caliper dan floating caliper. 7. Cakram Rem Cakram rem atau disebut juga dengan piringan cakram disc brake bertungsi sebagai media gesek dari kampas rem. Piningan cakram ditempatkan pada roda dan membuat piringan cakram berputar mengikuti putaran roda. Saat tuas rem ditarik, kampas rem yang menekan piringan cakram akan membuat roda melambat ataupun berhenti akibat gesekan kampas rem terhadap cakram yang berputar 8. Brake Pad atau Kampas Rem Kampas rem adalah komponen rem cakram yang berfungsi mengubah energi kinetik dari kendaraan menjadi energi panas melalui gesekan dan sebagai media gesek pada cakram. Kampas rem berupa pelat baja yang pada permukaannya ditempel dengan bahan gesek kampas. Pada saat pengereman berlangsung, bahan gesek/kampas rem tersebut bergesekan dengan cakram rem. Kampas rem biasa/sering disebut juga sebagai brake pad atau disc pad. Kampas rem perlu diganti secara berkala karena seiring kendaraan digunakan, komponen ini akan terkikis akibat gesekan pengereman. Pada beberapa jenis kampas rem, ditambahkan penggunaan metalic plate anti-sequel shim yang terletak pada sisi piston dan berfungsi mencegah bunyi yang terjadi akibat proses pengereman. 5n19s1.
  • xlx9fvwsy3.pages.dev/734
  • xlx9fvwsy3.pages.dev/65
  • xlx9fvwsy3.pages.dev/393
  • xlx9fvwsy3.pages.dev/183
  • xlx9fvwsy3.pages.dev/379
  • xlx9fvwsy3.pages.dev/419
  • xlx9fvwsy3.pages.dev/146
  • xlx9fvwsy3.pages.dev/515
  • xlx9fvwsy3.pages.dev/406
  • xlx9fvwsy3.pages.dev/96
  • xlx9fvwsy3.pages.dev/268
  • xlx9fvwsy3.pages.dev/356
  • xlx9fvwsy3.pages.dev/946
  • xlx9fvwsy3.pages.dev/723
  • xlx9fvwsy3.pages.dev/649
  • gambar komponen rem hidrolik sepeda motor