Halodoc, Jakarta – Temu kunci memiliki nama latin, yakni Boesenbergia pandurata. Jenis tanaman herbal ini termasuk ke dalam famili Zingiberaceae atau akar jari. Temu kunci termasuk bahan baku makanan sehari-hari atau kerap menjadi obat tradisional. Di Indonesia, tanaman ini umum sering menjadi penambah rasa dari sayur bayam kuah bening. Kandungan Gizi dalam Temu Kunci Dalam 100 gram tanaman herbal ini mengandung Air 12 20 1 52 larut air 21 gram. Selain beberapa nutrisi di atas, temu kunci juga bersifat antialergi, antibakteri, antikanker, antiradang, dan antioksidan. Tanaman juga mengandung berbagai senyawa, seperti minyak esensial, alkaolid, flavonoid, dan fenolat. Tak hanya itu saja, kamu juga bisa klik artikel ini untuk mengetahui “5 Tanaman Herbal untuk Membantu Turunkan Kolesterol”. Apa Manfaat Temu Kunci? Temu kunci adalah rempah dengan bentuk unik yang memiliki rimpang bergerombol menyerupai anak kunci. Bagian yang dimanfaatkan dari rempah ini adalah rimpangnya. Sebab, mampu memberikan cita rasa khas pada makanan. Rempah ini dikenal memiliki kandungan minyak atsiri. Meskipun kandungan nutrisi di dalamnya tidak terlalu banyak, tapi temu kunci memiliki banyak senyawa flavonoid yang bermanfaat untuk kesehatan. Beberapa manfaatnya bagi tubuh, antara lain 1. Mengatasi batuk kering Melansir dari jurnal Procedia Chemistry, temu kunci mampu mengatasi batuk kering. Kandungan antioksidan di dalamnya bermanfaat dalam meningkatkan imun tubuh, sehingga gejala dari batuk kering dapat membaik. Untuk mendapatkan manfaat ini, kamu bisa menjadikan tanaman sebagai jamu atau campuran pada makanan yang kamu konsumsi. Beberapa di antaranya adalah bubur atau sayuran. 2. Mengatasi infeksi bakteri Temu kunci memiliki sifat antibakteri di dalamnya. Karena itu, kamu bisa mencegah dan mengatasi gangguan kesehatan karena bakteri menggunakan tanaman herbal ini. Studi berjudul Antibacterial activity of Boesenbergia pandurata, Zingiber zerumbet and Solanum ferox extracts against Aeromonas hydrophila and Pseudomonas sp., dalam Researchgate menyebutkan, temu kunci memiliki sifat antibakteri. Penelitian menunjukkan bahwa ekstrak Boesenbergia pandurata mampu menekan pertumbuhan bakteri Aeromonas hydrophila. Pemanfaatnya digunakan untuk membuat obat tradisional. 3. Menangkal radikal bebas Rempah ini juga memiliki kandungan antioksidan yang cukup tinggi karena terdapat flavonoid di dalamnya. Dengan memenuhi kebutuhan antioksidan, kamu bisa menangkal radikal bebas yang bisa memicu berbagai gangguan kesehatan. Dalam studi berjudul Flavonoids an overview dalam Journal of Nutritional Science menyebutkan, flavonoid mencegah kerusakan yang terjadi akibat radikal bebas dengan menghilangkannya. Flavonoid dioksidasi oleh radikal, menghasilkan radikal yang lebih stabil dan kurang reaktif. Dengan kata lain, flavonoid menstabilkan oksigen reaktif dengan bereaksi dengan senyawa reaktif radikal. Karena tingginya reaktivitas flavonoid, radikal menjadi tidak aktif. 4. Memiliki sifat antijamur Ekstrak dari rimpang temu kunci ini telah diuji aktivitas antijamurnya terhadap beberapa jenis jamur, salah satunya Candida albicans. Jenis jamur ini memicu berbagai penyakit yang terjadi karena infeksi jamur pada kulit, mulut, dan kelamin. 5. Mengatasi periodontitis Periodontitis adalah penyakit inflamasi yang memengaruhi jaringan pendukung gigi. Jika tidak teratasi dengan baik, kondisi ini memicu kerusakan pada jaringan. Ekstraknya memiliki kandungan antibakteri dan antiradang yang bisa mengatasi dan meredakan gejala periodontitis. 6. Mencegah penyakit kanker Temu kunci memiliki sifat anti kanker yang bisa kamu dapat saat mengonsumsi ekstraknya atau rempahnya secara alami. Hasilnya, keduanya dapat menurunkan risiko, sekaligus mencegah penyakit kanker. 7. Meringankan gejala HIV Amoeba Entamoeba histolytica adalah penyebab infeksi amoebiasis. Kondisi ini memicu diare kronis dan akut pada pengidap HIV. Di dalam temu kunci mengandung ekstrak kloroform Boesenbergia rotunda, Alpinia galanga, dan Barleria lupulina yang dapat menghambat perkembangbiakan amuba pada pengidap HIV. Meski begitu, masih membutuhkan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan khasiat temu kunci terhadap penyakit HIV. 8. Menekan giardiasis Giardiasis adalah gangguan pencernaan karena infeksi parasit Giardia lamblia di usus halus. Masalah ini banyak terdapat di wilayah padat penduduk karena sanitasi yang buruk dan kualitas air tidak bersih. Dengan temu kunci, kandungan di dalamnya mampu menekan parasit yang menjadi penyebab giardiasis. Selain itu, ekstrak kloroform dan metanol pada tanaman herbal ini mengandung senyawa bioaktif yang membantu mencegah munculnya gejala. Temu kunci menjadi salah satu ramuan herbal terbaik bagi wanita. Kamu bisa klik artikel ini untuk mengetahui penjelasan selengkapnya “5 Rekomendasi Jamu yang Baik untuk Kesehatan Wanita”. 9. Mencegah karies gigi Bakteri bernama Streptococcus mutans dan Lactobacillus merupakan patogen penyebab kerusakan dan karies gigi. Untuk mencegah munculnya bakteri tersebut, kamu bisa mengonsumsi temu kunci. Caranya dengan menggunakan cairannya untuk berkumur atau dioleskan ke pasta gigi. 10. Mengobati tukak lambung Temu kunci memberikan efek antiulkus yang mampu menurunkan peradangan pada mukosa lambung. Di dalamnya juga memiliki efek antioksidan yang dapat menurunkan zat reaktif asam tiobarbiturat dan mengatasi gangguan itu. Apa Beda Temu Kunci dan Kencur? Temu kunci Curcuma zedoaria dan kencur Kaempferia galanga adalah dua tanaman yang terlihat hampir mirip. Namun, keduanya berbeda dari segi 1. Famili tanaman Temu kunci dan kencur termasuk dalam famili Zingiberaceae, yaitu suku jahe-jahean. Perbedaannya terletak pada genusnya. Kencur merupakan genus Kaempferia yang berbeda. 2. Bentuk dan warna Temu kunci memiliki rimpang yang besar, berbentuk seperti jari atau bentuk kerucut dengan kulit luar yang kasar dan warna cokelat kehitaman. Sementara itu, kencur tanaman memiliki rimpang yang lebih kecil, berbentuk seperti jari-jari, dengan kulit luar yang halus dan warna merah kecokelatan. 3. Aroma dan rasa Temu kunci memiliki aroma yang tajam, sedangkan kencur memiliki aroma yang lebih harum dan sedikit bunga. Secara rasa, temu kunci lebih pahit dan pedas, sementara kencur memiliki rasa yang lebih segar serta pedas ringan. 4. Penggunaan Baik temu kunci maupun kencur, keduanya digunakan dalam masakan tradisional Indonesia sebagai bumbu dan rempah-rempah. Selain itu, kencur lebih umum digunakan dalam masakan dan minuman, seperti jamu. Sementara itu, temu kunci lebih umum digunakan dalam pengobatan tradisional. Bagaimana Cara Mengolah Temu Kunci? Pertama-tama, cuci dan kupas tanaman. Langkah ini untuk menghilangkan kotoran dan debu yang menempel. Setelah itu, kupas kulit luarnya menggunakan pisau atau pengupas. Selanjutnya, parut atau blender untuk menghaluskannya sampai teksturnya berubah menjadi pasta. Bentuk ini bisa kamu jadikan sebagai bumbu masakan. Untuk mengolahnya sebagai obat tradisional, kamu bisa mengeringkan dan menghaluskannya menjadi bubuk. Bubuk ini dapat kamu gunakan untuk membuat ramuan atau ekstrak untuk mengobati keluhan kesehatan tertentu. Kamu bisa menggunakannya sebagai perawatan alami saja, bukan sebagai pengobatan utama dari keluhan kesehatan yang kamu alami. Namun, bagi pemilik alergi, kamu bisa berdiskusi dulu dengan dokter guna meminimalisir risiko efek samping setelah pemakaian. Itulah penjelasan mengenai manfaat temu kunci. Selain herbal ini, kamu juga bisa mengetahui informasi lebih lanjut tentang “Manfaat Kayu Manis untuk Pengidap Diabetes”. Diskusikan dengan Dokter Umum jika memiliki keluhan setelah mengonsumsi ekstrak tanaman herbal. Jika membutuhkan informasi lain seputar kesehatan, gaya hidup dan pola hidup sehat lainnya, silakan download Halodoc sekarang juga! Referensi Procedia Chemistry. Diakses pada 2023. Boesenbergia Pandurata Roxb., An Indonesian Medicinal Plant Phytochemistry, Biological Activity, Plant Biotechnology. Pharmacognosy Review. Diakses pada 2023. Fingerroot, Boesenbergia rotunda and its Aphrodisiac Activity. Journal of Nutritional Science. Diakses pada 2023. Flavonoids an overview. Researchgate. Diakses pada 2023. Antibacterial activity of Boesenbergia pandurata, Zingiber zerumbet and Solanum ferox extracts against Aeromonas hydrophila and Pseudomonas sp..