DownloadMATCH DAY🔥 PREDIKSI REAL MADRID VS MALLORCA ⚪🔵LINK STREAMING REAL MADRID VS MALLORCA📲 GO‼️ MADRID file (6.89 MB) with just follow BeatStars has free of charge songs downloads, as well. A thing wonderful relating to this web pages offerings is the fact that you wont need to search all over to search out them; just use the website link down below to secure a checklist.
Teori Pembentukan Bumi – Hai, Grameds, Apakah kalian mengenal planet bumi?. Yaps, bumi merupakan planet nomor tiga dalam susunan tata surya. Bumi juga merupakan panet satu-satunya yang dapat dihuni oleh makhluk hidup, yaitu manusia. Wah, menakjubkan ya Grameds, panet yang bernama bumi ini. Nah, agar semakin mengenal planet bumi, maka kita akan membahas proses pembentukan bumi menurut ahli dengan bermacam-macam teori pembentukan bumi itu sendiri. Kemudian perlu juga nih disimak bagian-bagian yang lebih kecil dan rinci dari peristiwa besar tersebut, yaitu susunan interior bumi, pembentukan muka bumi, serta gejala-gejala alam yang terjadi di dalamnya. Berikut penjelasan lengkapnya ya, Grameds. Pengertian Pembentukan BumiTeori Pembentukan BumiContoh Teori Pembentukan Bumi1. Teori Laplace2. Teori Planetisimal3. Teori Tidal4. Teori Georges-Louis Leclerc5. Teori Kuiper6. Teori Weizsacker7. Teori Whipple Fred L8. Teori Pasang Surut Gas9. Teori Ledakan Besar10. Teori Kabut Nebula11. Teori Bintang KembarSusunan Interior Bumi1. Kerak bumi2. Mantel3. IntiProses Pembentukan Muka Bumi1. Proses Endogen2. Proses EksogenJenis-jenis Gejala Geografis dalam KehidupanKesimpulan Bumi merupakan planet yang memiliki tanda-tanda kehidupan makhluk hidup di dalamnya. Namun, seperti halnya manusia, adanya bumi juga karena proses pembentukan. Inilah yang mendasari bumi dapat menjadi tempat tinggal makhluk hidup. Proses pembentukan bumi merupakan suatu peristiwa besar yang terjadi selama ribuan tahun. Hal tersebut menjadi masalah tersendiri, sehingga munculah banyak perdebatan terkait teori pembentukan bumi. Sebab awal mula pembentukan bumi tidak dapat diamati secara langsung maupun diuji oleh para ahli. Teori Pembentukan Bumi Penjelasan tentang asal muasal terbentuknya bumi beserta serangkaian gejala di dalamnya disebut sebagai teori pembentukan bumi. Menurut Littlejohn, teori merupakan suatu konsep yang menjelaskan hubungan antar fenomena secara sistematis. Dengan demikian, maka teori pembentukan bumi merupakan pandangan sistematis yang berisi hubungan fenomena-fenomena terkait proses terjadinya bumi. Melalui berbagai penelitian yang dilakukan, para ilmuwan mencoba untuk menjawab hipotesis dari pertanyaan-pertanyaan terkait pembentukan bumi. Inilah yang melatarbelakangi lahirnya berbagai macam teori. Teori pembentukan bumi tersebut kemudian menjadi rujukan para ahli geografis untuk mendalami sifat-sifat yang terkandung dalam bumi itu sendiri. Nah, selanjutnya kita bahas contoh-contoh teori pembentukan bumi ya, Grameds. Contoh Teori Pembentukan Bumi Teori pembentukan bumi mencoba menjelaskan bagaimana awal mula bumi ada ya, Grameds. Nah, beberapa ilmuwan banyak menyatakan pendapatnya berdasarkan sebuah kajian, penelitian, pengamatan serta gejala-gejala yang timbul. Berikut beberapa ulasan terkait teori-teori pembentukan bumi 1. Teori Laplace Teori pembentukan bumi Laplace dicetuskan oleh seorang pakar matematika dan astronomi berkebangsaan Perancis, yaitu Pierre Simon Marquis de Laplace. Teori ini muncul pada tahun 1796 di Perancis. Menurut Laplace, bumi terbentuk dari gumpalan gas panas yang berputar-putar pada sebuah pusat peredaran. Setelah itu terbentuklah sebuah cincin-cincin gas di sekelilingnya yang kemudian terlempar atau bergerak menjauh. Hingga akhirnya cincin-cincin yang bergerak menjauh tersebuh mengalami pendinginan membentuk bola raksasa. Kemudian bola raksasa inilah yang disebut sebagai bumi. 2. Teori Planetisimal Seorang ahli yang berasal dari Amerika, Forest Ray bersama Chamberlain yaitu seorang ahli geologi menjelaskan proses pembentukan bumi. Menurut keduanya, matahari terbentuk terlebih dulu sebagai pusat peredaran dengan massa gas yang cukup besar. Kemudian melintaslah sebuah bintang dengan kecepatan maksimum di sekitar area matahari. Hal ini menyebabkan adanya tarikan antara partikel-partikel gas matahari dengan bintang tersebut. Sebagian massa gas bertahan mengelilingi matahari akibat gaya gravitasi, sedangkan bagian lainnya terlempar menjauh ke luar lintasan bintang. Massa gas yang mengelilingi mathari akhirnya mengalami pendinginan, hingga terbentuklah sebuah planetisimal atau cincin. Dari planetisimal inilah terjadi gaya tarik menarik yang cukup besar pada massa gas. Akibat daya tarik tersebut planetisimal menjadi padat. Hingga akhirnya membentuk sebuah planet, salah satunya planet kita sekarang, yaitu bumi. 3. Teori Tidal Teori ini dikemukakan oleh seorang ilmuwan Inggris yang bernama James Jeans dan Harold Jeffreys. Teori tidal tercetus pada tahun 1918 silam. Menurut teori tidal, pembentukan bumi terjadi akibat massa gas matahari mengalami tarik menarik akibat bergesekan dengan bintang yang cukup kuat. Dari hasil tarik menarik ini, sebagian massa bergerak ke arah luar membentuk cerutu. Bagian yang berbentuk cerutu inilah akhirnya mengalami pendinginan. Proses pendinginan mengakibatkan bentuk gas menjadi gumpalan-gumpalan bola. Kemudian gumpalan-gumpalan bola inilah yang disebut sebagai planet, salah satunya bumi. 4. Teori Georges-Louis Leclerc Seorang ilmuwan yang bernama Louis Lecrerc, Perancis Georges, dan Comte de Buffon, menjelaskan proses pembentukan bumi berasal dari tumbukan komet dengan matahari. Hal ini menyebabkan sebagian massa matahri terpental jauh hingga terbentuklah suatu planet. Pendapatnya ini disampaikan pada tahun 1778, kemudian banyak diterima oleh kalangan ilmuwan lainnya. 5. Teori Kuiper Gerald P. Kuiper dalam sebuah teori pembentukan bumi menyatakan bahwa pada awalnya terdapat nebula yang sangat besar dengan bentuk mirip piringan cakram. Adapun pusat piringan cakram tersebut disebut sebagai protomatahari. Sedangkan bagian yang mengelilingi protomathari disebut sebagai protoplanet. Pusat piringan menjadi sangat panas dan berpijar. Namun, protoplanet mengalami gejala pendinginan hingga akhirnya menggumpal membentuk planet. Inilah asal mula planet bumi terbentuk. 6. Teori Weizsacker Carl Friedrich von Weizsacker merupakan seorang ahli ilmu astronomi yang berasal dari Jerman. Pada tahun 1940, dirinya ikut mencetuskan sebuah teori yang menyatakan bahwa awal mulanya tata surya terdiri dari matahari. Kemudian matahari tersebut dikelilingi oleh sebuah kabut gas. Kandungan dalam kabut gas merupakan unsur-unsur ringan, seperti hidrogen dan helium. Hal ini menjadi sebab menguapnya kabut gas tersebut karena panas matahari. Sedangkan unsur yang berat mengalami penggumpalan dan disebut sebagai planet. 7. Teori Whipple Fred L Seorang ahli astronomi berkebangsaan Amerika, Whipple Fred Lmenjelaskan pembentukan bumi yang berasal dari kabut serta gas aneh. Kabut dan gas ini mengandung nitrogen dan kosmis, berotasi dalam sebuah piringan besar. Kabut dan gas yang berotasi menyebabkan penggumpalan massa hingga menjadi padat. Sedangkan gas yang ringan menguap di angkasa. Gumpalan padat tersebut akhirnya disebut sebagai planet. 8. Teori Pasang Surut Gas Teori ini sangatlah terkenal di kalangan para ahli pada tahun 1918. Pencetus dari teori ini adalah James Jeans dan Harold Jeffreys. Kedunya sepkat bahwa pembentukan bumi berawal dari bintang besar yang mendekati matahari, hingga menyebabkan terjadinya pasang surut pada matahari berupa gas. Setelah terjadi pasang surut, matahari akan mengeluarkan gelombang raksasa yang disebabkan gaya tarik bintang. Gelombang yang membentuk lidah pejar tersebut akhirnya mengalami perapatan gas, hingga terpecah menjadi planet-planet, salah satunya bumi. 9. Teori Ledakan Besar Setelah bermunculan banyak teori, Big Bang atau teori ledakan besar menjadi paling populer di kalangan akademisi. Teori Big Bang menyatakan bahwa bumi telah terbentuk selama puluhan miliar tahun. Awalnya terdapat gumpalan kabut yang berputar pada suatu poros. Putaran pada poros tersebut membuat bagian yang ringan terlempar ke luar angkasa dan membentuk sebuah piring cakram raksasa. Hingga pada suatu waktu cakram raksasa yang terdiri dari kabut dan gas meledak. Ledakan besar tersebut akhirnya membentuk galaksi serta nebula-nebula. Tercatat selama 4,6 miliar tahun, nebula-nebula membeku dan menjadi galaksi, salah satunya Galaksi Bima Sakti. Kemudian bagian dari galaksi tersebut mengalami kondensasi membentuk gumpalan kecil yang dinamai planet, termasuk bumi di dalamnya. 10. Teori Kabut Nebula Teori pembentukan bumi menurut Immanuel Kant disebut juga dengan teori kabut nebula. Teori ini muncul sekitar tahun1755, kemudian disempurnakan oleh Piere de Laplace pada tahun 1796. Teori kabut nebula menjelaskan bahwa terdapat kumpulan gas bebas di luar angkasa yang disebut kabut nebula. Kemudian terjadi tarik menarik antar gas yang membentuk kabut semakin besar dan bergerak perputaran ini menyebabkan materi kabut terlempar dan terpisah. Hingga akhirnya materi yang terlempar mengalami pendinginan dan penggumpalan menjadi sebuah planet. 11. Teori Bintang Kembar Teori pembentukan bumi ini dicetuskan oleh seorang ahli astronomi yang bernama Raymond Arthur Lyttleton. Menurut Arthur, bintang kembar merupakan bagian terkecil dari sebuah galaksi. Salah satu bintang dalam galaksi meledak sehingga banyak material yang dikandungnya terlempar. Sedangkan bintang yang lain tidak mengalami ledakan karena adanya gaya gravitasi. Oleh sebab itu, sebaran material akibat ledakan bintang satunya mengelilingi bintang yang tidak meledak. Bintang yang tidak meledak dikenal sebagai matahari, lainnya dalam bentuk pecahan akibat ledakan dikenal sebagai planet, salah satunya bumi. Susunan Interior Bumi Oh ya, Grameds, setelah kita mengetahui teori-teori pembentukan bumi, selanjutnya kita akan mempelajari susunan interior bumi itu sendiri. Nah, susunan interior bumi ini memudahkan kita untuk mengetahui bentuk bumi secara mendalam. Grameds, bumi tempat kita tinggal ini berbentuk bola tak sempurna. Jari-jari bumi diukur dari permukaan menuju pusat sekitar km. Namun, akibat rotasi bumi yang menghasilkan gaya sentrifugal membuat jari-jari bumi bertambah besar di daerah ekuator. Sebaliknya, jari-jari bumi dengan nilai terkecil terdapat pada daerah kutub. Selanjutnya, untuk mempelajari susunan interior bumi maka manusia menggunakan ilmu geofisika. Geofisika merupakan suatu disiplin ilmu yang mempelajari sifat-sifat fisik bumi. Metode yang dilakukan adalah dengan menggunakan gelombang seismik pasif yaitu, gelombang S dan gelombang P. Dari hasil pengukuran tersebut, secara umum dapat dibagi menjadi tiga bagian susunan interior bumi, yaitu 1. Kerak bumi Kerak bumi merupakan bagian terluar dari bumi. Memiliki sifat kaku dan tidak elastis. Kerak bumi sendiri terdiri atas dua bagian, yaitu kerak benua dan kerak samudera. Kerak benua memiliki ketebalan 20-70 km dengan kisaran suhu 200-5000C. Komposisi penyusun kerak benua adalah silika Si, aluminium Al, natrium Na, dan kalium K, selain itu kerak benua juga bersifat asam. Selanjutnya bagian kedua disebut sebagai kerak samudera, dengan ketebalan 8-15 km. Adapun suhu kerak samudera kisaran 400-7000C. Kerak samudera bersifat basa. Oleh sebab itu, kandungan bahan penyusunnya mayoritas adalah silika Si, magnesium Mg, kalsium Ca, dan besi Fe. Densitas rata-rata kedua bagian tersebut adalah 2,7 g/cc dan 3,3 g/cc. 2. Mantel Mantel merupakan bagian kedua setelah kerak bumi. Mantel bumi terdiri atas dua bagian, yaitu mantel luar astenosfer dan manatel dalam mesosfer. Pertama, mantel luar astenosfer bersifat plastis, serta dapat bergerak layaknya fluida. Astenosfer membentang dari kedalaman 200 km hingga 660 km di bawah permukaan bumi. Sedangkan suhu dari astenosfer adalah serta memiliki densitas rata-rata 3,3 g/cc. Sebagian dari lapisan astenosfer bergabung dengan kerak membentuk lempeng bumi. Bagian inilah yang disebut dengan litosfer. Selanjutnya bagian kedua yaitu, mantel dalam mesosfer. Mesosfer memiliki sifat kaku dan basa. Kedalaman mesosfer berkisar km dengan rentang suhu serta memiliki densitas sekitar 5,7 g/cc. Kedua bagian mantel ini memiliki perbedaan sifat sehingga memunculkan bidang diskontinuitas rapetti. 3. Inti Inti merupakan bagian terdalam dari bumi. Sama halnya dengan kerak dan mantel bumi, inti juga dibagi dalam dua bagian, yaitu inti luar dan dalam. Inti luar bersifat cair, sedangkan inti dalam bersifat padat. Perbedaan sifat itulah yang membentuk gelombang elektromagnetik dan kutub bumi. Inti luar bumi berada pada kedalaman km dengan densitas 10-12 g/cc. Adapun suhu inti luar berkisar Adapun komposisi utama dari inti luar terdiri dari besi Fe, nikel Ni, dan sulfur S. Sedangkan komposisi inti dalam adalah besi Fe, nikel Ni, dan uranium U. Berbeda dengan inti luar, suhu inti dalam sangatlah tinggi, berkisar akibat dari reaksi nuklir. Suhu tersebut sangatlah tinggi, sama halnya dengan suhu permukaan bumi. Namun, lapisan inti dalam bersifat padat. Hal ini dikarenakan adanya energi gravitasi dengan memiliki densitas yang sangat tinggi pula yaitu, >12 g/cc. Proses Pembentukan Muka Bumi Grameds, pastinya tahu bahwa bumi terdiri dari beberapa lapisan penyusun. Seperti halnya yang telah dijelaskan di atas, bahwa bagian terluar yaitu kerak bumi merupakan tempat tinggal kita sekarang. Nah, lalu bagaimana sih sebenarnya proses pembentukan muka bumi yang kita tinggali? simak di bawah ini ya, Grameds. Proses pembentukan muka bumi disebut juga dengan proses geologis. Proses ini terdiri dari dua macam, yaitu proses dari dalam endogen dan proses dari luar eksogen. Kedua proses inilah yang membetukan muka bumi tidak rata, berikut penjelasan dari kedua proses tersebut 1. Proses Endogen Proses pembentukan muka bumi dari dalam disebut juga dengan proses endogen. Proses ini disebabkan adanya energi panas dari mantel dan kerak bumi. Energi panas yang timbul berasal dari disintegrasi unsur radioaktif mantel bumi. Hal tersebut berakibat pada munculnya fenomena-fenomena alam seperti, gempa bumi, berkembangnya benua, munculnya palung samudera dan pegunungan, aktivitas vulkanik, pembentukan bantuan dan lainnya. 2. Proses Eksogen Selain proses dari dalam atau proses endogen, pembentukan muka bumi juga dipengaruhi oleh proses eksogen. Proses dari luar atau eksogen ini merupakan tenaga pembentuk muka bumi yang bersifat merombak, memperbaiki, dan membangun. Adapun proses pembentukan terjadi di lapisan listosfer. Pada lapisan litosfer akan terjadi penggerusan atau perombakan oleh tenaga eksogen, seperti pelapukan, pengikisan, dan sedimentasi. Awal mulanya sebuah gumpalan tanah akan dihancurkan dengan pelapukan. Kemudian dikikis dan diangkut oleh air, gletser atau lainnya. Setelah itu akan terjadi pengendapan atau sedimentasi, sehingga menjadi hamparan batuan dari kasar hingga halus. Jenis-jenis Gejala Geografis dalam Kehidupan Setelah kita mengenal bumi dari awal mula pembentukannya, susunan interior serta pembentukan muka bumi, selanjutnya kita perlu tahu terkait gejala-gejala alam yang terjadi ya, Grameds. Berikut penjelasannya yaitu a gejala geografis yang terjadi di atmosfer seperti, angin, petir, awan, dan hujan; b gejala geografis yang terjadi di lapisan litosfer seperti, gempa bumi, gunung berapi, patahan, dan lipatan; c gejala geografis yang terjadi pada pedosfer yaitu, pembentukan tanah dan batuan, erosi, serta sedimentasi; d gejala geografis yang terjadi di hidrosfer seperti, banjir, abrasi, dan tsunami; dan e gejala geografis yang terjadi di biosfer seperti migrasi penduduk. Nah, itulah beberapa gejala geografis yang terjadi dalam kehidupan. Kesimpulan Dari keseluruhan penjelasan di atas, dapat kita ketahui bahwa bumi yang kita tinggali sekarang membutuhkan waktu miliaran tahun untuk terbentuk. Banyak teori yang disampaikan terkait pembentukan bumi, seperti teori big bang, laplace, bintang kembar, dan lainnya. Dengan demikian, kita dapat mengetahui bagaimana proses terbentuknya bumi. Bukan hanya itu saja ya, Grameds. Bumi juga begitu kompleks, seiring dengan perkembangannya maka terjadi banyak fenomena-fenomena alam di dalamnya. Misalnya seperti pembentukan interior bumi, pembentukan muka bumi, gejala geografis serta penampakan bentang alam. Oleh sebab itu, agar dapat memahami lebih dalam materi terkait proses pembentukan bumi, gejala alam, tata surya dan lainnya, Grameds dapat membaca buku di bawah ini. Karena Gramedia akan terus menjaga semangat untuk menjadi SahabatTanpaBatas dengan menyajikan buku-buku terbaik untuk kalian semua. Penulis Mutiani Eka Astutik BACA JUGA Rekomendasi Buku Tentang Astronomi Susunan Tata Surya dan Beberapa Fakta Uniknya Sistem Tata Surya Definisi, Teori, Hingga Sistem Penyusunnya Teori Pembentukan Bumi & Teori Pembentukan Tata Surya Teori Heliosentris. Ini Penjelasan Lengkapnya ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
2 Teori Keadaan Tetap. Teori ini dikemukakan tahun 1948 oleh 3 orang ahli, yaitu Hermann Bondi, Thomas Gold, dan Fred Hoyle. Menurut teorinya bahwa alam semesta berada dalam keadaan serba tetap. Walaupun galaksi-galaksi bergerak saling menjauhi, kepadatan alam semesta tidak berubah karena secara terus-menerus terjadi pembentukan jasad baru.
Jakarta - Sejatinya, jauh sebelum ilmu pengetahuan berkembang, Al Qur'an sudah menjelaskan soal proses penciptaan langit dan bumi. Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional LAPAN Prof Thomas Djamaluddin mengatakan bahwa di dalam Al Qur'an, proses penciptaan langit dan bumi dijelaskan melalui teori Big Bang. Ada sejumlah ayat di dalam Al Qur'an yang menjelaskan proses penciptaan langit dan bumi. Antara lain, surat Al-Anbiya' ayat 30, surat Az-Zariyat ayat 47, surat An-Nazi'at ayat 31, dan surat Fussilat ayat 10."Proses penciptaan alam semesta dalam Al-Qur'an dijelaskan melalui teori Big Bang. Al-Qur'an surat Al-Anbiya' ayat 30 mengatakan langit dan bumi awalnya bersatu sekitar 12-20 miliar tahun lalu. Ledakan pada hakikatnya adalah pengembangan ruang yang dalam surat Az-Zariyat ayat 47 disebutkan Allah SWT kuasa meluaskan langit," kata Prof Thomas Djamaluddin ketika dihubungi Tim Hikmah detikcom. Al-Qur'an dan perkembangan sains sebetulnya memang selalu berjalan seiring bukan berlawanan. Berikut empat poin penjelasan lebih lanjut tentang penciptaan langit dan Terkait teori Big BangSetelah ledakan, terjadi proses evolusi bintang hingga terbentuk matahari beserta tata planet termasuk bumi. Peristiwa ledakan yang terjadi pada masa itu disebut t=0 yang menjadi awal perhitungan waktu dan menghasilkan hidrogen. Dalam proses evolusi bintang, hidrogen mengalami reaksi nuklir menghasilkan helium dan membentuk unsur lain dalam Prof Thomas, berbagai ayat penciptaan langit dan bumi dijelaskan teori Big Bang menurut perkembangan ilmu saat ini. Karena itu, kelak bisa saja muncul teori baru yang juga bisa menjelaskan ayat Diciptakan dalam enam hari atau enam tahap?Teori Big Bang menyebutkan 6 tahap penciptaan langit dan bumi yang juga disebutkan dalam Al-Qur'an. Kitab ini menjelaskannya dalam ayat yang mengandung kata fi sittati ayyam atau dalam enam hari. Ukuran lamanya masa yang disebut sebagai hari atau ayyam tidak dirinci dalam Al-Qur'an."Belum ada penafsiran pasti tentang enam masa. Namun berdasarkan kronologi evolusi alam yang dipandu Al-Qur'an surat Fussilat ayat 9-12 dan An-Nazi'at ayat 27-32, saya menafsirkan enam masa adalah tahapan proses sejak penciptaan alam sampai hadirnya manusia. Lamanya tiap masa tidak merupakan fokus perhatian," kata Prof Bagaimana awal dari enam masa penciptaan langit dan bumi?Masa awal adalah ledakan dilanjutkan pembentukan bintang-bintang yang dalam bahasa Al-Qur'an disebut penyempurnaan langit. Debu dan gas antar bintang yang dalam surat Fussilat ayat 11 disebut dukhan menjadi makin padat. Bila panas yang dihasilkan inti telah cukup memantik reaksi fusi nuklir, maka bintang akan bersinar. Suatu saat bintang akan meledak dan unsurnya menjadi penyusun benda langit selanjutnya. Menurut Prof Thomas, dua masa itu adalah penciptaan langit yang kadang disebut sebelum atau setelah bumi karena prosesnya terus berlanjut. Dalam bahasa Al-Qura'an tentang teori Big Bang, pengembangan alam, dan pembentukan bintang disebutkan sebagai "Dia meninggikan bangunannya langit lalu menyempurnakannya" pada surat An-Nazi'at ayat Bagaimana tahap akhir penciptaan langit dan bumi?Tahap kelima adalah munculnya air dan tumbuhan dalam Al-Qur'an surat An-Nazi'at ayat 31. Sementara tahap keenam adalah proses geologi yang mulai stabil dengan munculnya gunung, binatang, dan manusia dalam surat yang sama ayat tumbuhan dan proses fotosintesis sekitar dua miliar tahun lalu menyebabkan atmosfer mulai terisi oksigen bebas. Menurut Prof Thomas tersedianya air, oksigen, tumbuhan, dan kelak hewan pada itulah yang agaknya dimaksud dalam Al-Qur'an surat Fussilat ayat 10. Simak Video "Permintaan Maaf Wanita Simpan Al-Qur'an Dekat Sesajen-Akui Tertarik Islam" [GambasVideo 20detik] row/erd
Lemaitrejuga dianggap orang pertama yang mencetuskan teori bahwa alam semesta terus mengembang. Teori ini menjelaskan bahwa alam semesta berasal dari sesuatu yang super padat dan panas yang kemudian meledak dan mengembang sekitar 13,75 miliar tahun yang lalu hingga menjadi alam semesta seperti sekarang ini.
- Jagat raya atau alam semesta the universe merupakan ruang tidak terbatas yang di dalamnya terdiri dari semua materi seperti, tenaga dan radiasi. Jagat raya tidak bisa diukur. Dengan kata lain, batas-batas jagat raya tidak diketahui dengan jelas. Galaksi, bintang, matahari, nebula, planet, meteor, asteroid, komet, dan bulan hanyalah sebagian kecil dari materi di jagat raya yang dikenal manusia di Bumi. Dikutip dari buku Geografi 1 Kelas X yang ditulis oleh Hartono 2009, rahasia alam semesta belum terpecahkan disebabkan karena teknologi dan pengetahuan manusia masih terbatas. Sama halnya dengan bumi tempat manusia hidup. Bumi dikenal dengan suatu planet bulatan kecil dengan matahari sebagai pusatnya. Matahari merupakan salah satu bintang dari sekitar 200 miliar bintang yang ada di Galaksi Bima Sakti The Milky Ways atau Kabut Putih. Berdasarkan penelitian para ahli, Bima Sakti bukanlah satu-satunya galaksi yang ada di jagat raya. Dengan begitu, galaksi di alam semesta jumlahnya ratusan, jutaan, bahkan terdapat miliaran. Teori Jagat Raya dan Pembentukan Muka Bumi Berikut ini beberapa teori mengenai jagat raya dan pembentukan muka Bumi menurut ilmu geografi1. Teori Ledakan Besar The Big Bang Theory Teori The Big Bang Theory menyatakan bahwa asal mula jagat raya adalah adanya suatu massa yang sangat besar dengan jenis yang besar pula. Selain itu, massa tersebut juga mengalami ledakan yang sangat dahsyat karena adanya reaksi inti massa. Setelah terjadi ledakan besar, bagian-bagian massa tersebut akan berserakan dan terpental menjauhi pusat dari ledakan. Miliaran tahun kemudian, bagian-bagian yang terpental tersebut membentuk kelompok-kelompok yang dikenal sebagai galaksi-galaksi dalam sistem tata surya. 2. Teori Mengembang dan Memampat The Oscillating Theory The Oscillating Theory dikenal dengan teori ekspansi dan kontraksi. Menurut teori ini, jagat raya terbentuk karena adanya suatu siklus materi yang diawali dengan massa ekspansi mengembang. Massa ekspansi disebabkan karena adanya reaksi inti hidrogen. Pada tahap ini terbentuklah galaksi-galaksi. Tahap ini diperkirakan berlangsung selama 30 miliar tahun. Selanjutnya, galaksi-galaksi dan bintang yang telah terbentuk akan meredup kemudian memampat didahului dengan keluarnya pancaran panas yang sangat tinggi. Setelah tahap memampat, maka tahap berikutnya adalah tahap mengembang dan kemudian pada akhirnya memampat lagi. 3. Teori Nebula Dikutip dari buku Bumi Tempat Kita Hidup Paket C Setara/SMA terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Tahun 2017, teori nebula pertama kali dikemukakan oleh seorang filsuf Jerman bernama Imanuel Kant. Kant menganggap bahwa tata surya berasal dari nebula yaitu gas atau kabut tipis yang sangat luas dan bersuhu tinggi yang berputar sangat lambat. Perputaran yang lambat itu menyebabkan terbentuknya konsentrasi materi yang mempunyai berat jenis tinggi. Berat jenis tinggi tersebut dinamakan inti masa. Inti massa yang terbesar terbentuk di tengah, sedangkan yang kecil terbentuk di sekitarnya. Karena terjadi proses pendinginan, inti-inti massa yang lebih kecil berubah menjadi planet-planet, sedangkan yang paling besar masih tetap dalam keadaan pijar dan bersuhu tinggi yang disebut matahari. 4. Teori Planetesimal Forest Ray Moulton dan Thomas Chrowder Chamberlin, berpendapat bahwa tata surya berasal dari adanya bahan-bahan padat kecil yang disebut planetesimal yang mengelilingi inti yang berwujud gas bersuhu tinggi. Gabungan bahan-bahan padat kecil itu kemudian membentuk planet-planet. Sementara itu matahari dibentuk dari inti massa yang bersifat gas dan bersuhu tinggi5. Teori Pasang Surut Astronom James Hopwood Jeans dan Harold Jeff reys, mengemukakan bahwa tata surya pada awalnya hanya matahari saja tanpa mempunyai anggota. Planet-planet dan anggota lainnya terbentuk karena adanya bagian dari matahari yang tertarik dan terlepas oleh pengaruh gravitasi bintang yang melintas ke dekat matahari. Bagian yang terlepas itu berbentuk seperti cerutu panjang bagian tengah besar dan kedua ujungnya mengecil yang terus berputar mengelilingi matahari, sehingga lama kelamaan mendingin dan membentuk bulatan-bulatan yang disebut planet. 6. Teori Awan Debu Carl Friedrich von Weizsäcker dan Ge rard Peter Kuiper, berpendapat bahwa tata surya berasal dari awan yang sangat luas yang terdiri atas debu dan gas hidrogen dan helium. Ketidakteraturan dalam awan tersebut menyebabkan terjadinya penyusutan karena gaya tarik menarik dan gerakan berputar yang sangat cepat dan teratur, sehingga terbentuklah piringan seperti cakram. Inti cakram menggelembung dan membuat matahari, sedangkan bagian pinggirnya berubah menjadi juga Teori Pembentukan Bumi dan Tata Surya Big Bang hingga Nebula Mengenal Tata Surya Apa Itu Matahari & Benda Langit Lainnya Ilmuwan Sebut Jejak Siklus Alam Semesta Masih Bisa Terungkap - Pendidikan Kontributor Ega KrisnawatiPenulis Ega KrisnawatiEditor Dhita Koesno
Menurutteori Big Bounce, Big Bang dan Big Crunch adalah suatu proses kehidupan semesta yang berupa siklus. Semesta tercipta lewat Big Bang, mengembang, menyusut, mati dalam bentuk Big Crunch hingga akhirnya terlahir kembali lewat Big Bang. Big Crunch akan selalu diikuti Big Bang. Kebenaran Big Bounce sangat tergantung dari ada tidaknya Big Crunch.
- Para astronom meneliti berbagai teori tentang penciptaan alam semesta. Meski ada beberapa pemikiran, namun salah satu teori yang terkenal adalah Teori Big Bang atau ledakan Space, teori Big Bang adalah penjelasan utama tentang bagaimana alam semesta dimulai. Baca juga NASA Bangun Teleskop Super Mahal untuk Selidiki Misteri Big Bang Apa itu teori Big Bang? Teori Big Bang mengatakan bahwa alam semesta ini dimulai dari satu titik tunggal yang sangat panas dan padat kemudian mengembang hingga membentang jauh. Alam semesta setelah meledak itu mengembang dengan kecepatan yang tak terbayangkan, tapi kemudian kecepatannya mengecil menjadi lebih terukur. Pengembangan itu telah berlangsung selama 13,8 miliar tahun. Bahkan sekarang juga masih mengembang. Melansir NASA, 17 Maret 2021, ide big bang ini muncul pada 1927 dari seorang astronom bernama Georges mengatakan bahwa dahulu kala, alam semesta dimulai hanya sebagai satu titik. Dia mengatakan alam semesta membentang dan meluas hingga menjadi sebesar sekarang, dan itu bisa terus meregang. Hanya dua tahun kemudian, seorang astronom bernama Edwin Hubble memperhatikan bahwa galaksi lain sedang menjauh dari galaksi tempat manusia tinggal, meski tidak semua. Galaksi terjauh bergerak lebih cepat daripada yang dekat dengan galaksi ini. Hal itu membuktikan apa yang dipikirkan Lemaitre. Jika hal-hal bergerak terpisah, itu berarti bahwa dulu, semuanya telah berdekatan. Ketika alam semesta dimulai, panasnya sekitar 5,5 miliar derajat celcius. Saat itu alam semesta hanya terdiri atas partikel kecil bercampur dengan cahaya dan energi. Tidak seperti yang dilihat sekarang. Baca juga 4 Teori Terbentuknya Alam Semesta
Jelaskanproses terjadinya bumi menurut teori semesta quantum - 8760753. Afifa271 Afifa271 06.12.2016 Geografi Sekolah Menengah Atas terjawab Jelaskan proses terjadinya bumi menurut teori semesta quantum 1 Lihat jawaban Iklan
Ilustrasi evolusi alam semesta. Foto PexelsAlam semesta adalah ruang tanpa batas yang di dalamnya terdiri dari semua materi, termasuk tenaga dan radiasi. Alam semesta tidak dapat diukur. Artinya batas-batasnya tidak bisa diketahui secara seperti galaksi, bintang, matahari, nebula, planet, meteor, asteroid, komet, dan bulan, hanya sebagian kecil materi di alam semesta. Semua yang ada merupakan rahasia yang sama sekali belum terungkap. Faktor tersebut disebabkan karena ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki manusia dalam mengungkap rahasia alam semesta masih sangat terbatas. Hal yang belum terungkap itu menghasilkan asumsi dan teori evolusi alam semesta yang dikemukakan oleh para Evolusi Alam Semesta Menurut Berbagai TeoriMenurut buku Geografi Jelajah Bumi dan Alam Semesta untuk Kelas X SMA/MA karya Hartono, berikut teori-teori terbentuknya alam Teori Ledakan Besar The Big Bang TheoryTeori ini mengemukakan bahwa jagat raya diawali dengan massa dan berat jenis yang sangat besar. Massa itu meledak sangat dahsyat karena terjadi reaksi pada inti massa. Saat terjadi ledakan besar, bagian-bagian dari massa berserakan dan terpental jauh. Setelah miliaran tahun peristiwa itu, bagian-bagian yang terpental membentuk kelompok yang disebut sebagai galaksi-galaksi dalam sistem tata Teori Mengembang dan Memampat The Oscillating TheoryTeori ini dikenal juga dengan nama teori ekspansi dan kontraksi. Teori ini mengatakan jagat raya terbentuk karena suatu siklus materi yang diawali dengan massa ekspansi mengembang. Massa tersebut terjadi karena reaksi inti hidrogen. Pada tahap ini terbentuklah galaksi-galaksi. Selanjutnya, galaksi dan bintang yang telah terbentuk akan meredup kemudian memampat didahului dengan keluarnya pancaran panas yang sangat tinggi. Setelah tahap memampat, tahap berikutnya ialah tahap mengembang dan pada akhirnya memampat kuantum diciptakan oleh William Lane Craig pada 1996. Teori ini menjelaskan bahwa pada dasarnya tidak ada ruang hampa, yang ada hanya partikel subatom. Teori kuantum berasal dari gagasan bahwa semua peristiwa yang mungkin memiliki kemungkinan terjadi, tidak peduli seberapa fantastis peristiwa itu. 4. Teori Keadaan Tetap Steady State TheoryDalam kosmologi, teori keadaan tetap adalah model asal usul alam semesta yang kini sudah tidak digunakan lagi. Materi baru terus menerus dibuat ketika alam semesta mengembang, sesuai dengan asas kosmologi sempurna. Walaupun alam semesta mengembang, keadaannya tidak berubah dan tidak ada awal ataupun ini kini ditolak olehh sebagian besar kosmolog profesional dan ilmuwan. Sebab, bukti pengamatan menunjukkan kebenaran model ledakan dahsyat dan usia alam semesta yang terbatas. Bukti yang dianggap meruntuhkan teori ini adalah radiasi latar gelombang mikro kosmis yang diprediksi oleh model ledakan dahsyat. 5. Teori Alam Semesta BerayunPara ahli mengatakan bahwa gerak galaksi yang saling menjauh menunjukkan tanda-tanda makin melambat. Pelambatan ini menghasilkan pendapat bahwa alam semesta melengkung positif. Jika benar, alam semesta ini tak bertepi dan tidak memiliki batas. Sehingga, pada suatu waktu seluruh materi akan berhenti dan mulai mengerut lagi sebagai akibat gaya tarik gravitasi. Semua materi akan termampat lagi menjadi bola raksasa dan akan meledak lagi. Kemudian terbentuklah alam yang dimaksud dengan alam semesta?Sebutkan tiga teori tentang terbentuknya alam semesta!Apa teori evolusi alam semesta yang sudah tidak digunakan para ahli?
Salahsatu teori yang menjelaskan proses terjadinya jagat raya adalah teori "Big Bang". Menurut teori ini, jagat raya terbentuk dari ledakan dahsyat yang terjadi kira-kira 13.700 juta tahun yang lalu. Akibat ledakan tersebut materi-materi dengan jumlah sangat banyak terlontar ke segala penjuru alam semesta. Materi-materi tersebut akhirnya membentuk bintang, planet, debu kos mis, as-teroid
teoriini ditunjang oleh kenyataan, bahwa galaksi baru mempunyai jumlah yang sebanding dengan galaksi lain bahwa tiap-tiap galaksi yang terbentuk, tumbuh, menjadi tua, dan akhirnya mati, jadi, teori ini beranggapan atau menjelaskan bahwa alam semesta itu tak terhingga besarnya dan tak terhingga tuanya ( tanpa awal dan tanpa akhir
LooodsLoouuuds - Pour télécharger le mp3 de Jelaskan Proses Terjadinya Bumi Menurut Teori Semesta Quantum, il suffit de suivre Jelaskan Proses Terjadinya Bumi Menurut Teori Semesta Quantum mp3 If youre considering downloading MP3 files for free, there are several things you need to think about. Firstly, you should always check that the application youre downloading is freeand its compatible for the platform youre using.
SejarahBumi berkaitan dengan perkembangan planet Bumi sejak terbentuk sampai sekarang. Hampir semua cabang ilmu alam telah berkontribusi pada pemahaman peristiwa-peristiwa utama di Bumi yang sudah lampau. Usia Bumi ditaksir sepertiganya usia alam semesta.Sejumlah perubahan biologis dan geologis besar telah terjadi sepanjang rentang waktu tersebut.. Bumi terbentuk sekitar 4,54 miliar (4,54 ×
UGTV. xlx9fvwsy3.pages.dev/967xlx9fvwsy3.pages.dev/424xlx9fvwsy3.pages.dev/16xlx9fvwsy3.pages.dev/269xlx9fvwsy3.pages.dev/462xlx9fvwsy3.pages.dev/974xlx9fvwsy3.pages.dev/844xlx9fvwsy3.pages.dev/24xlx9fvwsy3.pages.dev/894xlx9fvwsy3.pages.dev/868xlx9fvwsy3.pages.dev/963xlx9fvwsy3.pages.dev/555xlx9fvwsy3.pages.dev/272xlx9fvwsy3.pages.dev/855xlx9fvwsy3.pages.dev/280
jelaskan proses terjadinya bumi menurut teori semesta quantum